TANJUNG PISANG (HR) – Tradisi mendongkah yakni kegiatan menggunakan papan sekeping, mirip papan selancar mini, dipijak dan didorong ke depan, untuk meluncur di atas pantai saat air laut sedang surut.
Kesempatan itu menjadi moment bagi masyarakat Meranti sejak zaman dahulu kala, pada dasarnya untuk mencari berbagai biota laut seperti kerang.
Belakangan ini kegiatan itu kian ditingkatkan di setiap tahunnya, dan dikemas menjadi festival untuk menjadi salah satu kegiatan mendukung pariwisata di Meranti.
Pesta pantai mendongkah yang biasa digelar di pantai Desa Tanjung Pisang nantinya akan dijadikan agenda tahunan oleh pememrintah daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga kabupaten kepulauan Meranti H Ishak Izrai kepada Haluan Riau di Selatpanjang kemarin mengatakan, permainan tradisionil mendongkah ini sebagai upaya nyata menggali tradisi masyarakat yang dipatrikan menjadi salah satu bentuk kegiatan mendukung industri pariwisata Meranti di masa datang.
Pemkab Meranti menurut Ishak, berharap dukungan penuh dari Pemprov Riau melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar terus memberikan suport dalam kegiatan lomba tersebut di masa-masa datang.
Disebutkannya, dengan kegiatan itu mampu menyedot perhatian masyarakat, terutama para pengunjung dari daerah lain. Sehingga kegiatan ini menjadi salah satu potensi destinasi di Meranti,”kata Ishak lagi.
Ditambahkan lagi untuk lebih menggelorakan kegiatan tersebut, pihaknya juga berharap kepada PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sebagai Stakeholder Relations (SHR) untuk wilayah Kepulauan Meranti kiranya tetap menjadi perusahaan pendukung kami.
Semoga juga melalui kegiatan tersebut nantinya semakin mempererat hubungan silaturahmi antar masyarakat dengan perusahaan sekaligus untuk membangun industri pariwisara d i Meranti, kini dan dimasa datang," ujarnya.
Diakhir bincang-bincangnya mengaku kalau pelaksanaan festival mendongkah tahun ini ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Namun menurutnya, jumlah peserta juga harus ditambah, sehingga perlombaan kedepan akan semakin seru.
Diharapkan kepada seluruh masyarakat utamanya Desa Tanjung Pisang menjadi pemiliki lokasi wisata yang membanggakan agar menjaga kebersihan dan keindahan pantai. Dan tidak gaduh dalam menyambut pengunjung.
Ingatlah setiap orang yang datang ke lokasi wisata harus dianggap sebagai raja. Kedatangan pengunjung sedikit banyak akan memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat tempatan,”kata dia lagi.(jos)