BENGKALIS (HR)-Pasca terjadinya teror bom di kawasan Sarinah Jakarta, Kamis (14/1), Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie mengharapkan seluruh warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya, di lingkungan sekitar masing-masing.
Katanya, semua warga kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini harus waspada. Jika di lingkungan masing-masing ditemukan orang yang mencurigakan, segera melaporkannya kepada aparat keamanan setempat.
“Segera laporkan bila melihat atau mengetahui sesuatu yang aneh atau mencurigakan di lingkungan kita kepada pihak yang berwajib. Misalnya kepada aparat kepolisian setempat, Koramil, Babinsa maupun kepala desa atau kelurahan,” harap Ahmad Syah, Jumat (15/1).
Dia juga mengajak seluruh warganya untuk tidak terprovokasi oleh pihak manapun. Menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus teror bom di kawasan Sarinah Jakarta tersebut kepada aparat yang berwenang.
Seraya mengutuk terjadinya teror bom di kawasan Sarinah Jakarta tersebut, Ahmad Syah juga mengajak seluruh warganya agar dapat menjadi mata dan telinga, ikut berpartisipasi aktif mencegah terjadinya aksi keji teroris.
Semua warga daerah ini, harapnya lagi, mesti bersatu padu, bahu membahu serta bergandengan tangan dalam menghadapi teror seperti di kawasan Sarinah Jakarta tersebut demi terwujudnya situasi yang aman, nyaman dan damai.
“Caranya diantaranya itu tadi. Segera melaporkannya kepada aparat keamanan setempat bila mengetahui ada orang yang mencurigakan atau aneh di sekitar kita,” ulangnya.
Di bagian lain Ahmad Syah mengatakan, sudah memerintahkan seluruh camat agar menginstruksikan setiap kepala desa, lurah serta Ketua Rukun Warga (RW)/Rukun Tetangga (RT) di daerah ini untuk lebih mengefektifkan lagi sistem keamanan di lingkungan masing-masing.
Kemudian, mendata setiap warga pendatang. Katanya, setiap warga pendatang harus di data dengan sebaik-baiknya. Termasuk pendatang yang ada rumah-rumah kontrakan atau kos-kosan.
“Karena tidak menutup kemungkinan rumah kontrakan atau kos-kosan yang ada di daerah kita juga dijadikan para teroris sebagai tempat transit dan bahkan tempat untuk menyusun strategi dalam melakukan aksi teror,” imbuhnya.
Di bagian lain Ahmad Syah juga mengingatkan masyarakatnya untuk tidak bergabung dengan organisasi-organisasi yang dilarang dan membawa ideologi yang berseberangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bila ingin bergabung dengan suatu kelompok atau organisasi, pastikan kelompok atau organisasi itu sah. Bukan organisasi membawa paham yang bertentangan dengan ideologi NKRI," katanya.(adv/humas)