PEKANBARU (HR)-Dalam menghadapi Industri pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah bergulir tahun ini, industri perhotelan yang ada di Riau siap mendukung dengan seluruh fasilitas yang bisa menjadi nilai jual bagi Riau.
"Pada intinya kami sudah siap menghadapi MEA dengan seluruh fasilitas baik kamar maupun fasilitas pendukung lainnya. Tergantung pemerintah yang bisa menghadirkan berbagai event ataupun pembenahan tempat wisata sebagai tujuan objek kunjungan wisata," ujar Ketua PHRI Riau Ondhi Sukmara, Kamis (14/1).
Menurut Ondhi, kehadiran pasar bebas nantinya tidak perlu dijadikan momok, tetapi bisa dijadikan peluang bagi seluruh sektor industri dan perdagangan. Hanya saja, bagaimana pemerintah bisa mengemasnya baik dalam bentuk event nasional atau pun internasional.
"Artinya dengan adanya event besar, tentu akan banyak wisatawan datang ke Riau. Tetapi jika pemerintah hanya diam saja tentu tidak akan ada efeknya bagi industri perhotelan maupun perdagangan lainnya," ujar Ondhi.
Namun begitu, lanjut Ondhi, berkaca dari pengalaman sebelumnya tentu pemerintah juga harus jeli dengan berbagai kondisi. Karena dalam perencanaan yang telah dilakukan, tetap saja yang menentukan alam.
Seperti terjadinya kemarau panjang, banjir, kebakaran lahan, tentu ini juga menjadi suatu tugas bagi pemerintah dalam menyelesaikannya. Agar tidak kembali terjadi lagi, karena akan banyak sektor yang ikut merasakan kerugiannya, termasuk perhotelan.
"Bila pemerintah memang konsen dengan pengembangan pariwisata, tempat wisata yang ada juga harus benar-benar ada dan layak menjadi sasaran objek wisata. Jangan hanya bilang ada tempat wisata, tetapi tidak layak untuk dijadikan objek wisata," pungkasnya.
Oleh karena itu, tambah Ondhi, sebagai penunjang itu semua ketersediaan sumber daya manusia (SDM) Riau juga harus ada. Yakni dengan menyediakan SDM unggul, yang siap bersaing dengan tenaga asing yang memiliki pemikiran modern.
"Jadi jangan nanti malah menjadi pembeli dinegeri sendiri bukan pelaku,"cetusnya.
Adapun sektor yang paling menjadi pusat pengembangan di MEA yakni, perlunya ketersediaan SDM dibidang Arsitekm kedokteran, Otomotif dan Pariwisata.***