JAKARTA (HR)-Laba multifinance pada November tahun 2015 naik 18 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi ini mengambarkan akhir tahun lalu, laba multifinance mulai mengalami perbaikan.
Dalam ikhtisar data keuangan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, perolehan laba multifinance sampai November mencapai Rp13,15 triliun. Jika dibandingkan bulan sebelumnya terjadi kenaikan dari Rp11,89 triliun. Artinya, bisnis multifinance jelang akhir tahun lebih menggeliat ketimbang pertengahan tahun 2015.
Laba multifinance pada November 2015 ditopang kenaikan pendapatan yang mencapai Rp79,25 triliun. Jika dilihat trend perolehan, pendapatan multifinance pada November terbilang tinggi. Sebab, pada Oktober 2015, pendapatan multifinance hanya sebesar Rp71,67 triliun.
Perolehan pendapatan bersumber dari pendapatan operasional sebesar Rp74,61 triliun yang naik dibandingkan Oktober sebesar Rp67,64 triliun. Sedangkan pendapatan yang berasal dari non operasional juga naik menjadi Rp4,64 triliun pada November dari Rp4 triliun pada Oktober.
Sementara pada beban, tercatat pada November tahun lalu Rp65,6 triliun, naik dari Rp59,21 triliun di Oktober 2015. Adapun, beban operasional pada periode yang sama mencapai Rp63,36 triliun dan sisanya berasal dari pendapatan non operasional.
Efrinal Sinaga, Sekjen Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan, jelang akhir tahun multifinance lebih memilih untuk fokus pada collection atau penagihan. Sementara untuk penyaluran pembiayaan baru lebih dikendurkan.
Selain untuk menjaga kualitas kredit dalam non perfoang finance (NPF), biasanya akhir tahun, daya beli konsumen kendaraan roda empat turun. Pemicunya adalah belum adanya merek atau varian baru yang dirilis para agen tunggal pemegang merk (ATPM).(kcm/mel)