SELATPANJANG (HR)-Belasan mahasiswa Kepulauan Meranti, Riau, Senin (11/1) siang mendatangi Kantor Bupati Kepulauan Meranti Jalan Dorak Selapanjang. Mereka meminta kejelasan terkait belum dibayarnya beasiswa tahun 2015.
Belasan mahasiwa dari berbagai kampus (baik di Meranti maupun daerah luar) diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Iqaruddin, di ruang rapat Melati.
Terlihat hadir dalam pertemuan itu, Kabag Kesra Rosdaner, Kepala Bappeda Aza Fahroni, Kasi BTL Mubaraq, dan perwakilan DPRD Ardiansyah Ketua Komisi C serta Edy Masyhudi Komisi A.
Yang ingin mereka ketahui waktu itu adalah kejelasan pembayaran beasiswa tahun 2015.
Selain itu, mahasiswa juga meminta keterbukaan informasi publik terkait penyebab kekosongan kas daerah dan pencairan bantuan pendidikan. Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Kepulauan Meranti yang transparansi dan akuntabel juga menjadi sorotan bagi mahasiswa.
Terakhir mereka juga minta ketentuan biaya operasional perjalanan SKPD Kabupaten Kepulauan Meranti yang dianggap menjadi salah satu penyedot terbesar anggaran daerah.
Aza Fahroni, dalam penyampaiannya mengatakan bahwa kondisi yang saat ini terjadi (kekosongan kas daerah, red) sungguh di luar dugaan.
"Kalau perjalanan-perjalanan itu untuk melaku-kan lobi-lobi di luar sana. Dengan lobi-lobi ini kita bisa menambahkan keuangan daerah nantinya," kata Aza seperti dikutip dari GoRiau.com.
Ditempat yang sama, Sekda Iqaruddin menegaskan bahwa apa yang terjadi di Kota Sagu tidak ada kaitannya dengan intrik-intrik politik. Untuk itu, Ia meminta kondisi ini dipahami oleh mahsiswa dan masyarakat Kepulauan Meranti.
"Kedepannya, apa yang menjadi kelemahan di tahun kemarin itu yang akan kita perbaiki. Tidak ada yang menginginkan kondisi seperti ini, tapi memang dana dari pusat itu yang belum ditransfer ke Meranti," ujar Sekda.
Terkait pembayaran beasiswa 2015 seperti yang ditanyakan mahasiswa, Iqaruddin mengaku akan dibayar pada anggaran tahun 2016. "Itu akan dibayar tahun 2016," ujar Iqar.
Ketua Komisi yang membidangi pendidikan di DPRD Kepulauan Meranti Ardiansyah juga menjelaskan kondisi yang terjadi kepada mahasiswa. Menurut laki-laki yang dipanggil Jack, perjalanan demi perjalanan dalam hal lobi tidak bisa dihentikan. Sebab, dengan kondisi Meranti saat ini, akan sangat kekurangan (anggaran, red) andai tidak mendapat tam-bahan dana dari provinsi maupun pusat.
"Kalau diharapkan uang Meranti saja, itu tidak akan cukup. Kami butuh lobi-lobi ke pusat," ujar Jack pula. (grc/pep)