PEKANBARU (HR)-Kepolisian Daerah Riau dan jajaran tetap melakukan pengawalan terhadap pasangan calon yang mengikuti helat Pemilihan Kepala Daerah serentak di Desember 2015 lalu. Upaya ini dilakukan hingga selesainya persidangan sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi dan pelantikan paslon terpilih.
Demikian diungkapkan Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Minggu (10/1). Dikatakan Guntur, jajaran kepolisian tidak ingin kecolongan mengendurkan proses pengamanan di saat masa sidang sengketa berlangsung seperti saat sekarang.
"Pengawalan tetap melekat kepada masing-masing Pasangan Calon (Paslon). Nanti pengawalan akan selesai setelah pelantikan kepala daerah terpilih," ungkap Guntur.
Selain upaya pengawalan, sebut Guntur, Polisi juga terus memantau kawasan rawan konflik. Menurut Guntur, kepolisian tidak ingin menganggap sepele seluruh kawasan yang melaksanakan Pilkada lalu. Seluruhnya menjadi atensi untuk tetap dipantau situasi keamanan dan ketertibannya.
Pemantauan terhadap seluruh tim sukses, hingga pendukung tingkat akar rumput juga telah dilaksanakan. Ini menjadi penting ketika hasil sidang MK tidak memuaskan salah satu pasangan calon yang bersengketa di MK.
"Potensi rawan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat,red), itu telah dilakukan (dipantau,red). Termasuk ke tim sukses, dan pendukung pasangan calon. Aparat juga tidak akan melakukan tindakan yang kontra produktif," lanjut Guntur.
Hingga kini, pihak kepolisian di Riau masih meyakini kondisi keamanan akan tetap stabil. Hal ini melihat kondisi masyarakat Riau yang santun dan mengedepankan musyawarah.
"Putusan MK itu final. Kami yakin masyarakat Riau ini tidak rusuh, masih santun, mengedepankan kemanusiaan. Namun demikian kita tidak under estimate," sambungnya.
Kendati demikian, sebut Guntur, pola pengamanan akan tetap dilakukan, dan intelijen kepolisian tetap melakukan pemantauan langsung di lapangan. Sehingga jika terjadi kemungkinan munculnya keributan, atau pun konflik dapat segera diredam dan diantisipasi.***