PEKANBARU (HR)-Keluarga Rizki Irawan, korban yang meninggal dunia akibat penganiayaan berat, mempertanyakan kinerja Unit Reserse Kriminal Polsek Kampar. Pasalnya, hampir 3 bulan Rizki meninggal, namun pelaku yang bernama Putra Armansyah, masih menghirup udara bebas.
"Kapan pembunuh anak laki-laki saya ditangkap. Mau mengadu kemana lagi kami supaya pembunuh anak saya ini segera ditangkap," keluh Ayah Rizki, Casman Domo.
Warga Desa Pauh, Kecamatan Rumbio, Kabupaten Kampar ini menyebut kalau polisi di Polsek Kampar jarang memberi kabar terkait perkembangan penanganan kasus pembunuhan anaknya. Alhasil, pihak keluarga agak sungkan bertanya ke penyidik. Karena tak ada kabar gembira yang diperolehnya.
"Pernah bertanya, jawabannya itu-itu saja. Masih dicarilah, sedang diburu pelakunya. Tapi sudah hampir 3 bulan tidak juga tertangkap. Ini urusan nyawa. Apakah memang sulit menangkap pelakunya," ungkap Casman mempertanyakan.
Lebih lanjut, Casman mengisahkan kronologis kejadian yang merenggut nyawa anaknya pada minggu pertama bulan Oktober 2015 sekitar pukul 15.00 WIB, di Desa Pauh, Kecamatan Rumbio. Saat itu, Rizki Irawan yang baru pulang dari kebun karet langsung diserang pelaku dari belakang.
"Saat itu, anak saya mau memarkirkan sepeda motornya. Tiba-tiba dari belakang, pelaku memukulnya memakai batu besar tepat di pundak," jelas Casman.
Mendapat pukulan, korban langsung roboh. Korban yang sudah tidak berdaya tersebut diinjak-injak pelaku tanpa ampun. "Motifnya dendam karena sebelumnya memang ada pertengkaran antara anak saya dan pelaku. Ini perbuatan terencana, karena bukan hanya berniat menganiaya tapi membunuh," tegas Casman.
Pelaku yang mengira korban meninggal dunia kala itu langsung kabur. Beberapa jam kemudian korban tersadar dan langsung mendapat perawatan medis. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Kampar.
"Anak saya sempat memberi harapan kesembuhan karena mulai membaik saat dirawat. Namun Tuhan berkata lain. Empat hari setelah dirawat anak saya meninggal dunia," lanjutnya.
Selama kasus ini ditangani Polsek Kampar, Casman tidak tahu apakah pelaku pernah dipanggil untuk dimintai keterangannya.
"Kalau memang pernah dipanggil, pasti sudah ditahan pelakunya. Kasusnya jelas, ada korban dan pelaku, serta terencana. Sekarang pelaku kabur entah kemana. Polisi juga belum menangkapnya," tukas Casman.
Keluarga berharap Polsek Kampar segera menangkap pelaku penganiayaan berujung maut kepada anaknya. Pasalnya, hari yang dijalani pihak keluarga selalu gelisah karena membayangkan anaknya.
"Pak polisi, tolong beri keluarga kami ketenangan. Kapan pembunuh anak kami ditangkap," tegas Kasman.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kampar AKP Arbain melalui Kanit Reskrim Polsek Kampar, Aiptu Syahrial, menyatakan kalau pihaknya telah berupaya maksimal menangkap pelaku.
"Sejak kasus ini dilaporkan. Anggota sudah mencari pelaku. Kami juga sudah ke berbagai daerah dimana keberadaan pelaku terendus, tapi belum membuahkan hasil," sebut Syahrial kepada wartawan.
Lebih lanjut, Syarial juga menyebut kalau pihaknya melakukan beragam cara untuk melacak keberadaan pelaku. Salah satunya dengan menyebar orang kepercayaan di Desa Pulau Tinggi dan Desa Pauh, kampung pelaku.
"Kami minta keluarga korban bersabar. Kasus ini menjadi atensi karena menyangkut nyawa orang. Dan kami juga meminta bantuan keluarga korban, jika ada kabar keberadaan pelaku langsung hubungi kami," pungkas Syahrial.***