DUMAI (HR)- Menteri Koordinator Perekonomian dan Maritim RI, Rizal Ramli, Jumat (8/1), berkunjung ke Dumai dalam rangka meninjau Kawasan Industri Dumai di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai.
Rizal Ramli beserta rombongan tiba dibandara Pinang Kampai Dumai Jumat (8/1) Pukul 07.45 WIB. Kedatangannya disambut langsung Pj Walikota Dumai, Arlizman Agus, Sekdako Dumai, Said Mustafa, Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo, Dandim Dumai, Letkol Kav Afkar Mulya, Dan Lanal Dumai, Kol Laut (P) Avianto Rooswirawan, Dan Sat Radar Dumai, Letkol (lek) Iwan Rudiawan, Kajari Dumai, Kamari, Kabag Humas Dumai, Basri dan lainnya.
Kepala Bagian Humas dan Infokom Dumai, Basri mengatakan, kedatangan Menteri Perekonomian dan Maritim Rizal Ramli untuk meninjau KID di Medang Kampai. "Menteri Perekonomian dan Maritim Rizal Ramli untuk meninjau KID di Medang Kampai," kata Kabag Humas di Bandara
Dalam rangka memantau pertumbuhan industri di wilayah Indonesia, Rizal Ramli beserta rombongan langsung menuju Kawasan Industri Dumai (KID) yang berlokasi di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.
Wilayah tersebut, merupakan kawasan industri yang dikelola oleh perusahaan Wilmar Group di Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Rombongan Rizal Ramli tiba di Bandara Pinang Kampai Dumai, Jumat (8/1) sekitar pukul 08.00 WIB menggunakan pesawat carter.
Kedatangannya Rizal Ramli bersama rombongan disambut secara langsung oleh Penjabat Walikota Dumai Arlizman Agus bersama unsur Forkominda di Kota Dumai dan jajaran managemen dari Wilmar Group wilayah operasi Kota Dumai.
Penjabat Walikota Dumai, Arlizman Agus mengatakan, bahwa kujungan Menko Maritim dan Sumber Daya ini dalam rangka memantapkan pertumbuhan indutri di wilayah Indonesia. Dan Kota Dumai masuk dalam program kerjanya guna menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kawasan Industri Dumai masuk dalam program kerja beliau. Dengan kunjungan ini nantinya akan menjadi bahan evaluasi dan memantapkan pertumbuhan industri yang ada di Dumai," ujar Pj. Walikota Dumai Arlizman Agus, sembari mendamping Rizal Ramli menuju KID.
Selain masalah industri, kata dia, juga akan melihat sektor kemaritiman yang ada di Dumai. Sebab Pelabuhan Kota Dumai masuk kawasan poros maritim Riau dalam rangka mengembangkan ekonomi disektor kemaritiman.
"Jika poros maritim berjalan, harga barang bisa stabil karena tol laut/poros maritim dapat menyeimbangkan harga barang disamping dapat meningkatkan perekonomian. Yang pasti hasil dari kunjungan ini akan menjadi pembahasan Menko Maritim dan Sumber daya di Jakarta," jelasnya.
Kawasan Hijau Kunjungan kerja Rizal Ramli bersama rombongan ke KID Dumai dalam rangka melakukan penilaian kawasan ekonomi hijau atau green economic zone. Ada empat kawasan industri yang akan dinilai, selain KID Dumai ada Kawasan Industri di Kalimantan Timur (Kaltim), Kawasan Industri Sei Mangke di Sumatera Utara (Sumut) dan Kawasan Industri di Kalimantan Barat (Kalbar).
Pemenangnya akan ditetapkan sebagai kawasan ekonomi hijau oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya RI.
"Saya memiliki keinginan membangun kawasan ekonomi hijau atau green economic zone di Indonesia, salah satunya KID Dumai. Untuk itu kami melakukan penilaian terhadap empat kawasan industri di Indonesia seperti KID Dumai yang nantinya akan menjadi kawasan ekonomi hijau pertama di dunia," ujar Rizal Ramli dalam keterangan persnya.
Menurut Rizal Ramli, jika berhasil green economic zone akan menjadi yang pertama di Dunia sebab biasanya yang ada hanya green industry saja. Atas dasar itu KID Dumai menjadi salah satu kawasan yang kami incar untuk dijadikan kawasan ekonomi hijau.
"Selain KID Dumai kami juga akan melakukan penilaian di kawasan industri Sei Mangke Medan, Kawasan Industri di Kaltim, dan Kawasan Industri di Kalbar. Nantinya di kawasan ini akan dikembangkan produk turunan dari kelapa sawit atau crude palm oil (CPO)," terangnya.
Selain itu, lanjutnya, akan dikembangkan turunan kelapa sawit menjadi campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium agar memiliki nilai tambah. Bahkan produk turun CPO bisa menjadi pengganti bahan bakar pesawat terbang (avtur).
"CPO jika diolah menjadi pengganti avtur saya yakin kualitasnya akan jauh lebih baik dan tidak merusak lingkungan," harapnya.
Terakhir melalui kegiatan ini, Rizal Ramli mengakui bahwa fasilitas yang ada di KID sudah cukup baik. "Hasil pantauan kami di lapangan fasilitas yang ada di KID di Dumai sudah cukup baik. Fasilitasnya lengkap seperti pelabuhan, listri, water tratmen dan fasilitas lainnya sudah sangat mendukung. Kita tunggu saja hasil penilaiannya," tukasnya.
Perjuangkan RT/RW
Kawasan Industri Dumai (KID) berpotensi menjadi satu lokasi Green Economic Zone atau Kawasan Ekonomi Hijau. Namun kawasan yang berpusat di Pelintung, Kota Dumai ini terkendala lahan. Saat ini potensinya baru mencapai 1400 Ha.
Padahal seyogyanya untuk pengembangan industri yang terintegrasi, KID Dumai mesti memiliki luas sekitar 5100 Ha. Bahkan proses pengembangan KID kini terkendala Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Dumai yang belum kunjung selesai.
Dalam kunjungannya ke Dumai, Rizal Ramli langsung menelpon Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Siti Nurbaya. Lewat sambungan telepon seluler, Rizal meminta bantuan Siti agar menggesa proses RTRW di Dumai. Terdengar Rizal menelepon Siti dengan penuh keakraban.
Pemandangan ini terlihat usai Rizal berbincang dengan Pj Walikota Dumai, Arlizman Agus di Main Office Wilmar Dumai. "Nanti kita upayakan untuk menggesa proses RTRW. Sehingga proses pengembangan KID bisa dilakukan," ujar Rizal melakukan Kunjungan ke sejumlah fasilitas Wilmar Nabati di Dumai.***