PEKANBARU (hr)- Perhatian pemerintah terhadap petani sawit di Riau sangat dibutuhkan masyarakat petani. Hal ini karena petani terkendala penggantian tanaman atau replanting, akibat usia tanaman yang sudah tua, sehingga hasilnya kurang produktif.
Hal ini dikatakan Anggota DPRD Riau, Markarius Anwar. "Jika tidak direplanting, maka tanaman sawit masyarakat tidak berproduksi maksimal. Akibatnya, penghasilan masyarakat yang bergantung pada sawit akan terhenti. Kita khawatir ini akan menjadi persoalan jika tidak ada bantuan dari pemerintah," ungkap Markarius.
Politisi PKS ini menyebutkan, jika kebun sawit masyarakat direplanting akan ditebang dan ditanam kembali. Tanaman akan kembali berproduksi setelah empat sampai lima tahun. "Untuk itu, masyarakat perlu bantuan, karena selama menjelang produksi masyarakat tetap harus memenuhi kebutuhannya," ujar Markarius.
Legislator Dapil Pelalawan Siak ini menyebutkan, pemerintah juga harus memperhatikan terkait permasalahan modal para petani sawituntuk pengelolaan kebun sawit. "Apalagi, selama ini petani memperoleh modal dari bank. Sehingga, mereka harus terus membayar cicilan meski sedang replanting," pungkas Markarius. (rud)