PEKANBARU (HR)-Lembaga Adat Melayu Riau menegaskan ternyata tidak mempermasalahkan perubahan slogan Kota Pekanbaru Madani menggantikan Kota Bertuah.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua LAM Riau, Edy Yunus bahwa perubahan slogan itu merupakan salah satu tujuan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi Kota Madani, dan tidak perlu dipermasalahkan.
"Tidak perlu dihebohkan dan dipolitisir, mereka yang berkomentar itu hanya menyanyah saja, daripada bertuah lebih bagus madani. Madani lebih konperhensif, mengarah kepada kesehjahteraan bersama, kalau bertuah itu agak mistik bahasanya, contohnya saja batu bertuah, keris dan kata-kata bertuah sering dipelesetkan orang menjadi berkuah," ujar Edy Yunus.
Bahkan Edy Yunus juga mencontohkan beberapa negara tetangga, seperti Malaysia yang berulang kali mengganti slogan negara mereka namun tidak pernah menjadi permasalahan oleh warga yang bersangkutan.
"Contohnya saja negara malaysia sudah berapa kali mengganti slogannya dari truely malaysia, new malaysia dan sekarang satu Malaysia. Saya kira slogan kita sekarang itu tidak ada masalah, jadi tidak apa-apalah, itukan hanya slogan saja," imbuhnya.
Selain itu, kepada masyarakat Kota Pekanbaru diharap bisa menerima slogan tersebut dan menjadikan Pekanbaru ini Kota yang Madani.
"Mulai sekarang mari kita tertibkan kota ini dan kita minta juga kepada pemerintah untuk dapat menjalankan kota ini agar menjadi kota madani, membangun solideritas antar masyarakat dan lain sebagainya," tuturnya.
Tulisan raksasa Pekanbaru Kota Madani yang berdiri kokoh di persimpangan Bandara Sultan Syarif Kasim II hingga saat ini memang terus menuai pro kontra.
Berbagai tanggapan sudah pernah dilontarkan oleh kalangan masyarakat, Perhimpunan Pemuda Riau, bahkan juga sudah pernah ditanggapi oleh kalangan legislatif di DPRD Kota Pekanbaru.
Bahkan baru-baru ini Komunitas Melayu sempat melakukan aksi penolakan atas tulisan Pekanbaru Kota Madani yang dinilai telah berubah slogan Pekanbaru yang sejak zaman dahulu dikenal sebagai Pekanbaru Kota Bertuah dan massa membentangkan spanduk penolakan diatas tulisan raksasa tersebut.(hrc/yuk)