MAKASSAR (HR)-Kepastian nasib Saiful Rakhmat, warga Pekanbaru yang juga teknisi pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, akhirnya terungkap.
Hal itu setelah nelayan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menemukan sesosok mayat yang terapung di perairan Majene, Rabu (28/1) sekitar pukul 08.00 WITA. Ketika ditemukan, kondisinya sudah sangat mengenaskan. Mayat itu sudah tidak ada kepala dan lengannya. Diduga, kedua bagian tubuh itu terpisah akibat digerus air.
Dugaan bahwa mayat malang itu adalah sosok Saiful Rakhmat, terungkap setelah nelayan menemukan identitas pada dompet yang masih terselip dalam pakaian jenazah tersebut.
Dompet itu berisi KTP beridentitas atas nama Saiful Rakhmad, tanggal lahir Kalijati, 11 September 1976, beralamat jalan Surya No 524, RT005/RW009, Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. KTP tersebut diketahui bernomor 3175081109760009.
Selain itu, di dompet korban juga ditemukan beberapa kartu ATM, kartu peserta asuransi Pan Pacific untuk karyawan PT AirAsia Indonesia dan uang tunai sebesar Rp641 ribu. Nelayan juga menemukan Kartu NPWP no 49.255.201.3-005.000, Kartu Asuransi Kecelakaan Diri Pengemudi (AKDP) Bhakti Bhayangkara, SIM A Metro Jaya, ATM Bank Mandiri, Club Cad Matahari, Kartu pe langgan OTO Kredit, Kartu Donor darah, SIM C dan Formulir Permohonan Pas Bandara.
Berdasarkan manifes, Saiful Rakhmad merupakan salah satu penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Ia merupakan teknisi pesawat bertagline 'Now Everyone Can Fly' tersebut. Sejak pesawat dinyatakan hilang, keluarga Saiful di Pekanbaru masih terus menunggu informasi di Surabaya.
Identitas yang ada pada KTP yang ditemukan tersebut, sesuai dengan keterangan pihak keluarga saat diwawancara wartawan awal bulan lalu.
"Kami menduga jenazah ini adalah korban pesawat AirAsia, tapi untuk kepastiannya kami serahkan ke Polda Sulse untuk koordinasi dengan pihak yang bersangkutan," kata Kasat Reskrim Polres Majene, AKBP Jubaedi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Endi Sutendi, untuk kepentingan penyelidikan, jenazah tersebut dibawa ke RS Bhayangkara, Makassar. Hingga saat ini, ambulans yang mengangkut jenazah masih dalam perjalanan ke Makassar. Rencananya jenazah akan diautopsi oleh tim DVI Polda Sulselbar.
"Selain jenazah tanpa kepala, Selasa sore kemarin juga ditemukan tas cokelat di pantai Pelat Toang, Kecamatan Sendana, Majene. Tas itu berisi paspor atas nama Andri Wijaya Poo dan tiga unit ponsel," ujar Endi.
Semasa hidup, teknisi AirAsia Saiful Rakhmad dikenal sebagai sosok agamis. Status BBM terakhirnya adalah 'Wahai anak adam, bertobatlah sebelum terlambat. Kerjakan amal dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah'. (bbs, dtc, tbs, sis)