BENGKALIS (HR)–Salah satu upaya yang dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis dalam mempercepat penganekaragaman konsumsi Pangan adalah dengan pola optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Konsep yang terapkan adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari atau KRPL.
Hal itu diungkapkan Kepala BKP Kabupaten Bengkalis, H Erwin Achyar kepada wartawan, Senin (2812). “Salah satu justifikasi penting dari pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini, adalah ketahanan pangan nasional harus dimulai dari ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,” ujarnya.
Dikatakan, optimalisasi pemanfaatan pekarangan dilakukan melalui upaya pemberdayaan wanita untuk mengoptimalkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga. Upaya ini dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai kebutuhan keluarga seperti aneka umbi, sayuran, buah, serta budidaya ternak dan ikan sebagai tambahan untuk ketersediaan sumber karbohidrat, vitamin, mineral dan protein bagi keluarga pada suatu lokasi kawasan perumahan warga yang saling berdekatan.
“Dengan demikian akan dapat terbentuk sebuah kawasan yang kaya akan sumber pangan yang diproduksi sendiri dalam kawasan tersebut, dari optimalisasi pekarangan,” ujar Erwin seraya menambahkan kalau kelompok KRPL yang telah dibantu oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis hingga tahun 2015, sebanyak 20 Kelompok yang tersebar di 8 Kecamatan.
Di samping percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, Erwin mengatakan, melalui Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, pihaknya juga fokus pada pemberdayaan pangan lokal. Wujud upaya pemberdayaan pangan lokal yang telah dilakukan antara lain Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang, dengan memanfaatkan bahan dasar pangan selain beras.
“Lomba ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis, serta Pengembangan Pangan Lokal alternatif pengganti Beras seperti Sagu yang punya potensi di Bengkalis,” katanya lagi.
Saat ditanya kondisi konsumsi pangan penduduk Kabupaten Bengkalis, Erwin mengatakan, secara kuantitas telah melampaui angka kecukupan yang dianjurkan sebesar 2.000 Kkl/Kap/Hr sesuai Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. Namun secara kualitas masih rendah karena pola konsumsi penduduk Kabupaten Bengkalis yang belum beragam, bergizi dan seimbang.(man)