Batam (HR)- Volume air di sejumlah waduk Kota Batam, Kepulauan Riau, masih menyusut hingga kini, hingga dikhawatirkan tidak mampu memenuhi kebutuhan warga kota industri.
"Meski curah hujan meningkat, air baku masih menyusut," kata Corporate Communication Manager perusahaan air minum PT Adyha Tirta Batam (ATB), Enriqo Moreno, di Batam, baru-baru ini.
Air baku di Dam Duriangkang masih menyusut 2,64 meter, Dam Nongsa 3,64 meter, Dam Sei Ladi 2,74 meter dan Dam Mukakuning masih sekitar 3,03 meter.
Curah hujan belum mampu mengisi waduk, karena konsumsi air warga melebihi volume air hujan yang masuk ke dalam dam.
"Bila penyusutan terus berlangsung, bukan tidak mungkin ATB akan melakukan 'rationing' untuk pelanggan yang air bersihnya berasal dari dam tersebut,"kata dia.
Meski begitu, ATB masih belum mempertimbangkan penggiliran suplai air ke pelanggan di sekitar Dam Duriangkang, seperti yang dilakukan pada pelanggan sekitar Dam Sei Ladi pada musim kemarau lalu, karena jumlah pelanggan di sekitar Dam Duriangkang sangat banyak.
"Dam itu menyuplai 60 persen dari total pelanggan ATB, sehingga kami belum bisa melakukan rationing. Dampaknya akan sangat besar," kata dia. (ant/ivi)