JAKARTA (HR)- Hj Mukhniarty Basko, SE, MSi, resmi menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, setelah dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Ketua DPR RI Setya Novanto dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (27/1).
Fraksi Partai Demokrat juga langsung menetapkan Hj Mukhniarty duduk di Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, HAM dan keamanan. Terkait amanah itu, Hj Mukhniarty pun menyatakan akan fokus mempelajari berbagai kasus hukum yang ada di Bumi Lancang Kuning.
Pelantikan tersebut disaksikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (Fraksi Partai Gerindra), Agus Hermanto (Fraksi Partai Demokrat) dan Fahri Hamzah (Fraksi PKS). Sedangkan dari keluarga hadir suami Mukhniarty, H Basrizal Koto dan beberapa orang putrinya. Kemudian juga hadir Direktur Keuangan Basko Group Erjoni Suwikar, Direktur Haluan Media Group Desfandri Madjid dan Direktur Operasional Haluan Riau H Dheni Kurnia yang juga Ketua PWI Riau.
Mukhniarty dilantik menjadi anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau 1, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 4/P Tahun 2015 tentang Peresmian Penggantian Antarwaktu Anggota DPR dan anggota MPR Masa Jabatan 2014-2019. Mukhniarty menggantikan Sutan Sukarnotomo yang meninggal dunia, 28 Oktober 2014 lalu.
Beberapa saat setelah dilantik, Etty Basko, sapaan akrab politisi perempuan ini, langsung mendapat kepercayaan dari Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, menjadi anggota Komisi III DPR RI.
"Usai dilantik, saya dipanggil Pak Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) selaku Ketua Fraksi Partai Demokrat dan Pak Didik Mukrianto, selaku sekretaris fraksi, ke ruangannya. Mereka memberi amanah kepada saya untuk menempati Komisi III. Meskipun latar belakang pendidikan saya ekonomi, tapi dengan kepercayaan yang diberikan Fraksi Partai Demokrat, saya siap mengemban amanah di Komisi III yang membidangi hukum, HAM dan keamanan," ujar Etty Basko, sapaan akrab wakil rakyat asal Riau ini, usai dilantik menjadi anggota DPR/MPR RI periode 2009-2014, kemarin.
Sejumlah instansi yang menjadi mitra kerja Komisi III, adalah, Polri, KPK, Kejaksaan Agung, Kementerian Hukum dan HAM, Komisi Hukum Nasional, Komnas HAM, MA, MK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Yudisial, Badan Narkotika Nasional (BNN), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Setjen MPR dan Setjen DPD.
Menurut Etty Basko, dengan dipercayanya ia di Komisi III, dirinya juga akan mempelajari berbagai persoalan penegakan hukum di Riau, seperti kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan penangangan kasus-kasus korupsi oleh Polda, Kejati hingga proses di tingkat pengadilan. Apalagi di Riau, saat ini sangat banyak permasalahan hukum yang terjadi.
"Saya akan fokus mempelajari bagaimana penanganan dan penegakan hukum yang dilakukan Polda, Kejati hingga ke tingkat pengadilan di Riau. Jika ada indikasi tidak sesuai ketentuan yang berlaku di negara ini, baru saya bawa ke pusat untuk dibahas di Komisi III," tegas Etty, seraya mengatakan, semuanya itu bisa terlaksana dengan baik jika ada dukungan dari masyarakat Riau.
Bersama Mukhniarty juga dilantik 4 anggota DPR pengganti antarwaktu, yaitu 3 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan satu orang dari Partai NasDem. Mereka adalah Arvin Hakim Thoha (Dapil Jateng III) menggantikan Marwan Jafar yang diangkat menjadi Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal oleh Presiden Joko Widodo.
Arzetty Bilbina (Jatim I/PKB) menggantikan Imam Nahrawi yang diangkat oleh Presiden sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Yaqut Cholil Qoumas (Jateng X/PKB) menggantikan Hanif Dhakiri yang diangkat Presiden sebagai Menteri Ketenagakerjaan.
Sedangkan dari Partai NasDem adalah Ali Mahir dari Dapil Jawa Tengah II yang menggantikan HM Prasetyo yang beberapa waktu lalu diangkat Presiden menjadi Jaksa Agung.
Selesai dilantik, Mukhniarty mengikuti rapat paripurna dengan agenda Pengesahan Peraturan DPR mengenai Kode Etik dan Tata Beracara Mahkamah Kohormatan Dewan (MKD). Namun rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon itu menunda Peraturan DPR tersebut.
Usai rapat paripurna, Mukhniarty dan Basrizal Koto menerima ucapan selamat dari anggota DPR, termasuk dari daerah pemilihan Riau, seperti Jon Erizal (PAN), Eddy Tanjung dan Rita Zahara dari Partai Gerindra. Sebagai pendatang baru di Senayan, Mukhniarty pun menyempatkan diri untuk berkenalan dengan pegawai Fraksi Partai Demokrat dan menengok ruang kerjanya yang berada di lantai 9 Gedung DPR RI.
Amanah
Pada kesempatan itu, tokoh masyarakat Riau, H Basrizal Koto, yang merupakan suami Etty, mengingatkan istrinya untuk menjalankan amanah dengan baik. Karena, apa yang dikerjakan tak sekadar dipertanyakan di dunia, tetapi juga dipertanggungjawabkan di akhirat. "Dan yang pastinya jangan mau berkompromi terhadap segala bentuk KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme, red)," pesan Basrizal Koto.
Sementara, Mariaman Saragih, anggota DPR RI asal Riau dari PDIP mengatakan, Mukhniarty tak lagi membawa nama partai, tetapi atas nama wakil rakyat Riau. "Jadi sekarang tak ada lagi namanya dari partai mana, dapil mana, tapi mewakili seluruh rakyat Riau," katanya.
Sedangkan, anggota DPD RI asal Riau, Intsiawati Ayus, sangat senang dengan bertambahnya wakil rakyat Riau bergender perempuan. Sebelumnya sudah ada Rita Zahara (Partai Gerindra), Rosti Uli Purba (DPD) dan Maimanah Umar (DPD).
Menurutnya, ia mengenal sosok Hj Mukhniarty sebagai orang yang humble (rendah hati, red). "Sewaktu di DPRD Riau saya lihat Bu Etty termasuk yang giat bekerja. Mudah-mudahan di sini Bu Etty kembali memperlihatkan kinerjanya seperti di DPRD Riau dulu yang aktif ke konstituennya," kata Intsiawati.
Di tempat yang sama, Ketua PWI Riau, H Dheni Kurnia, juga menyampaikan harapannya. Sebagai insan pers ia berharap Mukhniarty dapat memanfaatkan pers untuk menyebarluaskan informasi yang masih banyak belum diketahui rakyat Riau. "Banyak hal tak terangkat ke permukaan sehingga masyarakat tak tahu," ujarnya.
Selain itu, menurut Dheni, Mukhniarty perlu memanfaatkan pers karena pengaruh media luar biasa dan juga bisa mempengaruhi pemerintah pusat.
"Kita berharap kalau bu Etty hearing ke daerah juga melibatkan pers, karena sekarang ada trend anggota DPR turun diam-diam, itu bukan trend yang populer seharusnya bikinlah trend yang populer," katanya.
Tidak Pernah Bermimpi
Karir politik Etty Basko boleh dibilang cukup cemerlang. Karena dia baru terjun ke dunia politik menjelang Pemilu 2009. Ketika itu dia bergabung dan menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat untuk DPRD Riau.
Pada Pemilu 2009 tersebut, Etty memperoleh suara cukup besar yang meloloskan dirinya menjadi anggota DPRD Riau. "Saya terjun ke dunia politik saat menjadi caleg DPRD Riau pada Pemilu 2009. Alhamdulillah waktu itu saya terpilih menjadi anggota DPRD," ujarnya kepada Haluan Riau di ruang kerjanya yang turut didampingi Basrizal Koto dan dua orang putrinya.
Bahkan, Etty pun tidak pernah bermimpi dan berangan-angan untuk menjadi anggota DPR RI. "Saya tidak pernah bermimpi, apalagi berangan-angan untuk duduk di sini," kata Etty sambil menunjuk kursi yang sedang diduduki.
Basrizal Koto juga mengungkapkan, sang istri tidak mau menjadi caleg DPR pada Pemilu 2014 lalu. Tapi karena didorong terus akhirnya bersedia juga. "Termasuk yang mendorong itu Dheni (Dheni Kurnia, red)," kata Basko sembari menunjuk Dheni Kurnia.
Bagi Basko, duduknya Mukhniarty menjadi anggota DPR merupakan kebanggaan tersendiri bagi dirinya karena selama ini ia sudah biasa bergaul dengan banyak anggota DPR dari lintas fraksi. "Selama ini saya banyak berteman dengan anggota DPR dan sekarang istri saya sendiri yang menjadi anggota DPR," ujar Basko tersenyum.
Banyaknya teman Basko dari anggota DPR dibuktikan dengan melakukan silaturahim dengan sejumlah anggota DPR, seperti Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan, Fadli Zon sejumlah anggota Dewan lainnya. "Kebanyakan dari mereka itu teman saya main golf," ujar Basko. (sam,rio, pep, ral)