TEMBILAHAN (HR)-Dalam rapat paripurna yang digelar, Dewan menyampaikan laporan Badan Anggaran atas Rancangan Peraturan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2016.
Juru Bicara (Jubir) Banggar DPRD Inhil Edi Gunawan, dalam laporannya menjelaskan, setelah melalui pembahasan bersama, struktur Pendapatan pada Rancanan APBD tahun 2016 terjadi perubahan, khususnya pada Rancangan Dana Transfer Pusat ke Daerah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden nomor 137 tahun 2015.
Seperti target atau proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Rancangan APBD tahun 2016 sebesar Rp130,7 miliar, apabila dibandingkan dengan APBD Perubahan tahun 2015 sebesar Rp124,1 miliar, maka ada peningkatan terhadap target PAD tahun 2016 sebesar Rp6,5 miliar atau naik 5,28 persen.
Kemudian, Dana Perimbangan yang merupakan dana transfer Pusat ke daerah, di tahun 2016 nanti diproyeksikan sebesar Rp1,58 triliun, jika dibandingkan dengan Dana Perimbangan pada APBD Perubahan tahun 2015 sebesar Rp1,33 triliun, maka terjadi kenaikan sebesar Rp249,8 miliar atau naik sebesar Rp18,65 persen.
Sedangkan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah pada rancangan APBD tahun 2016, diproyeksikan sebesar Rp225,1 miliar, jika dibandingkan dengan APBD Perubahan tahun 2015 sebesar Rp318,6 miliar, maka ada penurunan Rp93,4 miliar atau minus 29,32 persen.
Dari tiga aspek Pendapatan di atas, dapat disampaikan semula proyeksi pada buku rancangan APBD tahun 2016 pendapatan daerah semula Rp1,89 triliun, maka setelah melalui pembahasan bersama terjadi perubahan, yang diproyeksikan menjadi Rp1,94 triliun. Jika dibandingkan dengan pendapatan daerah pada APBD Perubahan tahun 2015 Rp1,78 triliun, maka ada peningkatan Rp162,9 miliar atau naik 9,14 persen.
Sementara itu, belanja daerah pada rancangan APBD tahun 2016, terdiri dari belanja tidak langsung yang diproyeksikan Rp1,22 triliun dan belanja langsung yang diproyeksikan Rp1,25 triliun. Dari dua komponen belanja di atas, maka belanja daerah pada rancangan APBD tahun 2016 diproyeksikan Rp2,47 triliun, yang jika dibandingkan belanja daerah pada APBD Perubahan tahun 2015 Rp2,28 triliun, maka ada peningkatan Rp198,8 miliar atau naik 8,72 persen.
"Dengan jumlah ini, maka belanja daerah pada rancangan APBD tahun 2016 mengalami defisit sebesar Rp533,9 miliar dan akan ditutupi dengan penerimaan pembiayaan," kata Edi. Terkait penerimaan pembiayaan atau sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya (Silpa), diproyeksikan Rp573,9 miliar, yang dipergunakan buat menutupi defisit belanja daerah, serta penyertaan modal kepada Bank Riau Kepri, PD BPR dan PDAM Tirta Indra giri. (knc/aag)