TEMBILAHAN (HR)-Meski perlu pembenahan lebih lanjut agar program dapat berjalan lebih sempurna, Bupati HM Wardan berkeinginan program Magrib Mengaji yang dilaksanakan dapat menjadi program percontohan di Provinsi Riau.
Bupati mengucapkan rasa kasih kepada semua pihak yang telah mengikuti Rakor terkait program tersebut. Ditegaskan, kini tinggal bagaimana menindaklanjuti hasil rekomendasi rakor tersebut.
Sebelumnya, Kabag Kesra Inhil HM Arifin, mengatakan salah satu hasil rekomendasi adalah Dinas Pendidikan dan Kemenag menginstruksikan kepada sekolah dilingkup masing-masing, menjadikan Magrib Mengaji muatan lokal atau program ekstrakurekuler, sehingga akan menjadi nilai tambah bagi siswa.
"Kepada guru agama agar menegaskan kepada siswa untuk mengaji ke masjid pada waktu Magrib dan Isya. Mereka yang ikut ada nilai tambah. Sedangkan mereka yang tidak ikut, harus diberi sanksi," kata HM Arifin, Sabtu (19/12).
Selain itu menurut Arifin, agar dibentuk tim evaluasi Magrib Mengaji mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kebupaten dengan melibatkan unsur Kamenag, Dinas Pendidikan, BPMPD, pemerintah desa dan kecamatan.
"Tim inilah yg diharapkan melakukan membinaan dan pengawasan, baik kepada peserta didik maupun kepada para guru dan pelaksananya," ujarnya.
Dijelaskan, memotivasi anak belajar mengaji perlu dilaksanan MTQ secara rutin. Mulai dari tingkat desa dan kelurahan serta kecamatan. Sehingga peserta didik termotivasi belajar mengaji sebaik mungkin.
Selain itu menurutnya, guru magrib mengaji di desa dan kelurahan agar dibuatkan SK oleh pejabat yang berwenang. Maka perlu diinventarisir seluruh guru yang ada, sehingga pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja berjalan baik.
"Satpol PP diminta agar kembali aktif melakukan pengawasan dan penertiban ketika Magrib dan Isya, sebagaimana yang pernah dilakukan diawal pencanangan dulu," pungkasnya. (adv/humas)