SIAK (HR)-Sebelum APBD 2016 Kabupaten Siak disahkan oleh DPRD pada Sidang paripurna, Jumat (18/12), sidang diwarnai interupsi dari salah satu Anggota DPRD, Syamsurizal, Ketua Partai Demokrat yang juga Anggota Fraksi DKPS. Syamsurizal walkout dari ruang sidang karena usulannya memasukkan kelanjutan pembangunan Pasar Pekab Rabu, Kecamatan Sungai Apit tidak disetujui.
Syamsurizal pada paripurna kali ini merasa kecewa, selaku Ketua Komisi II yang telah melakukan pembahasan KUA PPAS dengan Dinas Pasar dan menekankan agar pembangunan Pasar Pekan Rabu dilanjutkan. Namun hasil pembahasan Banggar dan TAPD usulan tersebut dicoret. Ia mengusulkan, sebelum ditetapkan agar kelanjutan pembangunan pasar tersebut bisa dimasukkan dalam APBD tahun anggaran 2016.
"Persoalan pasar Kecamatan Sungai Apit, pembangunan tahap pertama dilakukan tahun 2013 lalu, tahun 2014, 2015 tidak ada kelanjutannya. Sekarang pada 2016 juga masih dipending. Saya usul, sebelum APBD ditetapkan, minta waktu sebentar untuk membahas agar kelanjutan Pasar Sungai Apit bisa dimasukkan," kata Syamsurizal, dalam forum sidang.
Ia menjelaskan, secara perioritas pasar, yang terletak di Kelurahan Sungai Apit itu setiap hari digunakan masyarakat dan memiliki nilai histori. "Pasar Pekan Rabu diresmikan oleh Sultan Syarif Kasim, memiliki nilai histori yang tinggi," usul Syamsurizal.
Lebih jauh menurut Syamsurizal, hasil pembangunan Los B pasar tersebut belum bisa digunakan, karena bagian atap yang menghalangi tempias hujan. "Hasil pembangunan los B tahun ini belum bisa digunakan, kalau hujan tempias masuk," jelas Syamsurizal.
Adu argument terjadi dalam forum ini. Menanggapi usulan tersebut, Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan, menjelaskan, tidak ada iktikad yang tidak baik dari Pemerintah dan Banggar untuk kelanjutan pasar tersebut, saat memimpin sidang ia menjelaskan bahwa ada hal yang menyebabkan usulan tersebut tidak bisa direalisasikan, pertama soal gambar pembangunan pasar, kedua terdapat devisit anggaran di tahun 2016. "Kami sepakat pembangunan pasar ini dilanjutkan tahun 2017," kata Indra Gunawan.
Suara penolakan muncul dari Ketua DPD PAN Siak, Fairus, Fraksi PAN Plus ini mengatakan, Banggar sudah melakukan pembahasan sesuai mekanisme dan memang banyak program pembangunan yang dipangkas. "Hal ini tidak bisa berdasarkan keinginan, kita harus melihat devisit anggaran. Kalau usulan satu ini dimasukkan, nanti bakalan ada pihak lain yang menuntut memasukkan program. Dalam forum ini kita tidak bisa bicara berdasarkan kepentingan dapil, dalam banggar sudah ada perwakilan fraksi, kenapa tidak dititipkan melalui perwakilan fraksi," kata Fairus menolak usulan Syamsurizal.
Suara penengah muncul dari Anggota Fraksi PAN Plus, Zulfi Mursal, wakil rakyat yang juga berasal dari Kecamatan Sungai Apit ini membenarkan, pembangunan pasar tersebut benar sangat dibutuhkan masyarakat. Namun jika alasan keterbatasan anggaran mengakibatkan usulan tersebut tidak bisa diakomodir, maka DPRD Siak harus bisa menjelaskan kepada seluruh masyarakat, bahwa wakil rakyat yang dipercaya sudah bekerja maksimal untuk mewujudkan pembangunan pasar tersebut. "Kita harus menyampaikan ke masyarakat, bahwa dewan sudah berupaya, agar konstituen dewan tidak apatis saat kita turun," kata Zulfi Mursal.
Setelah forum sepakat untuk melanjutkan sidang, Syamsurizal mengambil sikap walk out dari ruang paripurna. "Saya tidak bermaksud untuk menghambat penetapan APBD, atas nama wakil rakyat dari Dapil Satu, saya Syamsurizal putra asli Sungai Apit walk out dari forum sidang," tegas Syamsurizal dan langsung keluar meninggalkan ruang paripurna.(lam)