JAKARTA (HR)-Sejumlah negara Eropa telah mengambil langkah-langkah progresif dalam menyuarakan penentangan terhadap pendudukan Israel. Salah satunya, dengan boikot produk Zionis. Namun, untuk mengikuti langkah yang dilakukan masih menjadi pekerjaan rumah di Indonesia.
Direktur Jenderal untuk Hubungan Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Indonesia Yuri Octavian Thamrin mengatakan, di Eropa banyak negara-negara yang telah mengambil langkah progresif dalam menyuarakan penentangan mereka terhadap pendudukan Israel di Palestina.
Di Belanda, misalnya, Yuri mengatakan, pemerintahnya mengeluarkan imbauan untuk tidak berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang terkait dengan bank-bank Israel di Tepi Barat. Investasi itu bisa dianggap melanggar aturan di Belanda.
"Saat krisis 2014, banyak barang Israel yang nggak diterima di Belanda. Jadi, Eropa saja sudah seperti itu. Nah, kita sebagai bagian dari Organisasi Kerja Sama Islam, harusnya perlu dicoba," ujar Yuri di seminar terkait Palestina, di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (18/12) .
Hal senada juga diungkapkan Perwakilan Permanen Indonesia di PBB Desra Percaya. Tapi menurut Desra, untuk memboikot Israel masih menjadi PR bagi Indonesia. Namun pembicaraan ke arah boikot menurutnya, sudah dilakukan pemerintah Indonesia.
"Sudah ada pembicaraan dengan DPR komisi I kemarin terkait ini, ada rencana merumuskan kebijakan kita bersama untuk BDS
Sebab, menurutnya, perihal boikot itu juga sudah dimandatkan OKI. Desra yakin pemerintah akan segera merumuskan, karena itu juga sudah disampaikan di OKI dan Indonesia merupakan bagian dari OKI.(rep/dar)