"Dia adalah sosok yang pintar dan bertalenta," puji Putin di sesi konferensi pers akhir tahunnya di Moskwa, Kamis (17/12/2015). Orang kuat Rusia itu juga menyebut Donald Trump sebagai favorit kuat untuk memenangkan kursi presiden di pemilihan presiden 2016. Putin juga menyambut baik seruan Trump untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara yang mengalami pasang surut sejak Barack Obama menjadi presiden. "Dia mengatakan ingin membawa hubungan diplomatik kita ke level yang lebih dalam, Bagaimana mungkin Rusia tidak menyambut ini. Tentu saja kita menyambut gagasan itu," ucap Putin. Donald Trump sendiri langsung menyambut positif pujian Putin. "Adalah sebuah kehormatan untuk dipuji sosok yang sangat dihormati di negerinya sendiri dan juga di kancah internasional. Saya selalu percaya AS dan Rusia dapat bekerja sama dengan baik untuk mengalahkan terorisme dan mengembalikan keamanan dunia, tidak ketinggalan juga kerja sama lain, seperti di bidang perdagangan dan hal-hal bersama lain yang menguntungkan kedua negara," kata Trump. Sebelumnya, Trump sudah sering melontarkan pujian ke Putin. Dia memuji sosok Putin yang tangguh. Dia juga yakin dapat menjalin hubungan baik dengan Putin, tidak seperti Presiden Barack Obama yang menurutnya tidak begitu menyukai Putin dan sebaliknya. Komentar pujian Putin merupakan sesuatu yang aneh mengingat capres Republiken atau calon-calon dari Partai Republik lainnya tidak berhenti mengecam politisi yang pernah menjabat sebagai Direktur Intelijen Rusia itu. Capres Republiken menilai Putin perlu diberikan pelajaran karena kearoganannya dalam berhubungan dengan AS. Misalnya, Gubernur Ohio John Kasich di debat capres, Selasa, mengatakan akan meninju Rusia langsung di hidungnya. (kompas.com)