SIAK (HR)-Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Siak menjadi pelopor dan pionir dalam penerapan sistem pengelolaan zakat yang disebut dengan Simba.
Guna membagi pengetahuan terkait Sistem Manajemen Informasi Baznas (Simba) di Provinsi Riau, Baznas Siak ditunjuk menjadi tuan rumah kegiatan pelatihan Simba yang digelar 28–30 Januari.
Sekretaris Baznas Siak, Resman Junaidi yang juga Ketua Panitia pelatihan Simba menyampaikan, pelatihan ini akan diikuti utusan Baznas dari 12 kabupaten/kota yang ada di seluruh Provinsi Riau.
"Kita sudah persiapkan pelaksanaan pelatihan penerapan Simba BAZNas tersebut yang akan dilaksanakan di Hotel Grand Royal Siak," ungkap Resman.
Simba merupakan sebuah sistem yang dibangun dan dikembangkan untuk keperluan penyimpanan data dan informasi yang dimiliki BAZNas secara nasional.
Selain itu Simba juga dilengkapi dengan fitur pencetakan pelaporan yang meliputi 88 jenis sub laporan yang berbeda yang tergolong kedalam 33 jenis laporan dalam 5 kelompok besar.
Dengan berbasiskan web, aplikasi yang tersentralisasi sehingga dapat digunakan oleh seluruh badan atau lembaga zakat di seluruh nusantara tanpa harus melewati proses instalasi yang rumit.
Beberapa fitur yang dimiliki Simba diantaranya, penghimpunan dana zakat dan infak/sedekah, penyaluran dan penggunaan dana zakat dan infak/sedekah, pencatatan aset (termasuk aset kelolaan), mencetak bukti setor zakat, menerbitkan kartu NPWZ, manajemen anggaran, mencetak 89 jenis laporan yang standar.
"Mudah-mudahan pelatihan Simba ini dapat berjalan dengan baik. Harapan kita terciptanya pengelolaan zakat yang baik dan transparan dapat diakses oleh siapa saja, sehingga umat akan bertambah kepercayaannya kepada Baznas sebagai sebuah badan yang kredibel dan terpercaya di dalam mengurus zakat," terang Resman Junaidi.(ali)