TAMBANG (HR)-Pasca dilantik, Sabtu (12/12) lalu, Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kampar langsung bergerak melaksanakan kegiatan sosial di Kabupaten Kampar. Selasa (15/12) kemarin Ketua DPK Apindo Kampar Muhammad Amin, SH, MH mengunjungi salah seorang pelajar penderita tumor sekaligus menyerahkan bantuan untuk keperluan biaya pengobatan di Desa Padang Luas, Kecamatan Tambang.
Dalam kunjungan itu Amin didampingi Sekretaris DPK Apindo Kampar H Nurmailis Syaiful, SH dan Wakil Sekretaris Aprizal, SE serta beberapa mahasiswa Kampar dari beberapa organisasi di antaranya Ketua HMOK Rahmat Yani.
Dalam kunjungan itu Amin berbincang langsung dengan penderita tumor jinak Ahlun Nazar dan kedua orang tuanya Barnis (50) dan Hasmi (47).
Ahlun Nazar yang menderita tumor jinak di bagian pipi sebelah kanannya dan mengalami bengkak yang memanjang hingga ke bagian bawah kanan dagunya itu kini berusia 15 tahun dan merupakan pelajar kelas X di MAN 1 Kampar Timur.
Barnis kepada Amin dan sejumlah wartawan yang ikut dalam rombongan itu menceritakan, kelainan pada pipi anakknya Ahlun Nazar telah tampak ketika Ahlun masih berusia tiga bulan. "Itu sudah tampak ada perbedaan pipi kiri dengan kanan," ujarnya.
Namun semakin lama pembengkakan pada pipi Ahlun tampak semakin membesar.
Saaat Ahlun duduk di kelas I SD dia lalu diajak orang tuanya berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru. Namun sampai di rumah sakit tersebut pihak rumah sakit mengatakan bahwa Ahlun tak bisa dioperasi di RSUD Arifin Achmad tersebut dan pihak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru menyarankan dibawa ke Padang atau ke Jakarta.
"Karena kami tak ada uang, maklumlah pak kami orang susah maka kami terpaksa diamkan saja lagi, lagipula memang Ahlun tak ada merasa kesakitan akibat penyakitnya itu. Tapi saat dia Kelas IV SD kembali kami bawa ke Pekanbaru (RSUD Aridin Achmad red) tapi jawaban dokter tetap seperti itu. Karena biaya tak ada maka kami biarkan seperti itu," imbuh Barnis yang bekerja sebagai tukang itu.
Dia mengakui punya beberapa kartu layanan kesehatan seperti Askes namun pihak RSUD menyatakan tak berlaku lagi.
Barnis juga mengakui saat ini dia tidak memiliki kartu Jamkesmas karena dia salah satu masyarakat di desa itu yang namanya tidak keluar sebagai penerima program Jamkesmas.
Terkait hal itu Ketua DPK Apindo Kampar Muhammad Amin menyampaikan bahwa kedatangannya setelah mendapatkan informasi dari sejumlah mahasiswa karena ada salah seorang pelajar yang telah berusia 15 tahun penderita tumor jinak belum mendapatkan perawatan secara medis.(hir)