PEKANBARU (HR)-Jajaran Polresta Pekanbaru akhirnya menggelar rekonstruksi kasus penabrakan anggota Kostrad, alm Kopda Dadi Santoso, yang tewas akibat ditabrak. Dalam rekonstruksi yang digelar Selasa (15/12) pagi kemarin di kawasan Purna MTQ Pekanbaru, tergambar bahwa korban awalnya berniat hendak melindungi korban Sandi, yang ketika itu tengah dikejar tersangka, yang hingga kini masih buron.
Malangnya, niatnya itu malah berakhir tragis terhadap dirinya. Ia malah tewas setelah ditabrak pelaku.
Seperti dirilis sebelumnya, peristiwa berdarah itu terjadi 26 Oktober 2015 silam. Ketika itu, korban ditugaskan ke Riau dalam rangka membantu penanganan kabut asap.
Dari pantauan lapangan, rekonstruksi digelar di lokasi kejadian, tepatnya di sisi kiri gedung Anjung Seni Idrus Tintin. Proses rekonstruksi dipimpin Kanit Jatanras Polresta Pekanbaru, Iptu Syahrizal.
Aksi tersangka yang membuat korban tewas, tergambar dalam adegan ke-16 hingga adegan ke-20. Dalam adegan 16, digambarkan korban Dadi Santoso sempat menghadang mobil Toyota Kijang warna hitam yang dikemudikan tersangka Andi Firmansyah dan di sampingnya ada Caca Gurning. Hingga saat ini, keduanya masih tercatat sebagai buronan, sehingga peran keduanya digantikan orang lain. Di dalam mobil juga ada Sinaga, yang merupakan salah satu saksi di dalam mobil.
Masih pada adegan yang sama, ketika itu korban menghadang mobil yang dikendarai tersangka, dengan tujuan melindungi Sandi Pratama, saksi mata kunci yang kala itu berdiri persis di belakang korban.
Sedangkan pada adegan ke-17 dan 18, digambarkan tersangka dengan sadisnya menabrak korban hingga akhirnya Dandi terjatuh dan masuk di bawah kolong mobil. Sedangkan Sandi sendiri berhasil menghindar dan langsung melompat ke kanan.
Tak sampai di situ, seperti belum puas karena menabrak korban, tersangka kembali menggilas tubuh korban yang telah berada di kolong mobil dan menyeretnya hingga beberapa meter. Hal itu yang akhirnya korban meregang nyawa dan tewas di TKP. Aksi itu tergambar dalam adegan 19 dan 20. Setelah menjalankan aksinya, tersangka langsung kabur meninggalkan lokasi kejadian.
"Saya sempat menghindar Bang, kalau nggak, mungkin saya juga ikut tertabrak. Pas korban ditabrak, sebagian badan korban juga digilas dan terseret beberapa meter dan para pelaku langsung kabur," ungkap Sandi.
Menurut Iptu Syahrizal, rekonstruksi tersebut digelar untuk mensinkronkan keterangan tersangka dan saksi serta mengetahui pasti peristiwa yang terjadi di TKP.
Sedangkan terkait keberadaan Caca Gurning, Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono menjelaskan pihaknya masih terus melakukan pengejaran. "Kami masih terus berusaha mengumpulkan informasi dan mengejar pelaku," jelasnya. (nom)