PEKANBARU (HR)-Komisi Pemilihan Umum Provinsi Riau memperkirakan, partisipasi masyarakat pemilih dalam ajang Pilkada serentak tahun ini, rata-rata berkisar 62 persen. Bila prediksi itu benar, sama artinya jauh dari target yang sempat dipatok KPU Riau, yakni di atas 80 persen.
"Angka partisipasi antara 62 hingga 65 persen. Akan tetapi ini belum menjadi data valid. Kita harap pada rapat pleno rekapitulasi kabupaten/kota, hasilnya akan kelihatan secara terinci," ujar Komisioner KPU Riau dari Divisi Sosialisasi, Sri Rukmini, Selasa (15/12).
Sebelumnya, KPU RI mematok target, partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak berada pada angka 75 persen. Sementara KPU Riau menaikkan lagi hingga pada dataran 80 persen. Bila prediksi itu benar, maka hal itu berarti menunjukkan realita yang ada masih jauh dari harapa.
Meskipun begitu, Sri Rukmini kembali menegaskan, bahwa hasil yang ada saat ini ini hanya sementara hingga selesai rekap dari Panitia Pemungutan Suara di sembilan KPU kabupaten/kota.
"Awalnya kita memperkirakan antara 62 persen sampai 75 persen. Itu pun dari KPU RI meminta menginginkan di atas 75 persen dan KPU Provinsi Riau malah manginginkan 80 persen," ulasnya.
Dikatakannya berdasarkan data KPU kabupaten/kota yang telah masuk hingga saat ini untuk Kabupaten Indragiri Hulu tingkat partisipasi pemilih 58 persen, Kuantan Singingi 72,73 persen, Kota Dumai 68,13 persen. Lalu Kabupaten Bengkalis 60,22 persen, Pelalawan 69,95 persen, Rokan hulu 72 persen dan Kepulauan Meranti 65 persen.
Ditambahkannya, tentu ada penyebab yang membuat masyarakat tidak mau ikut memilih. Oleh karena itu, pihaknya akan menganalisa secara umum yang menjadi penyebab rendahnya masyarakat untuk ikut berpatisipasi dalam pilkada seperti apa.
Jika dilakukan kajian secara gamlang, KPU kabupaten/kota sudah melakukan sosialisasi secara maksimal. Misalnya Kabpaten Inhu, kata dia, aktifitas kawan-kawan KPU setempat sudah sangat besar dengan menyelenggarakan berbagai iven.
"Untuk membawa tingkat partisipasi pemilih pemula sudah dilakukan dengan segala macam atraksi. Tapi malahan di Kabupaten Inhu yang rendah dari pada kabupaten lainnya," katanya. (ant)