PEKANBARU (HR)-Asian Agri Learning Institute senantiasa mengabdikan diri kepada perusahaan untuk menyiapkan dan mengembangkan human capital. Hingga saat ini sudah menghasilkan 1.499 planter dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9000:2008, yang disertifikasi oleh Sucofindo.
Training Manager, Sufryadi dan Talent Management Asian Agri, Suwarno Sun, dalam keterangannya kepada sejumlah media yang berkunjung ke Asian Agri Learning Institute (AALI), Selasa (27/1), mengatakan, mula-mula Asian Agri Learning Institute (AALI) AALI bernama Training Centre Buatan (TC Buatan) yang berdiri pada tanggal 5 Januari 2002.
“Seiring dengan perkembangan perusahaan dan tantangan untuk semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas program, pada tahun 2005 TC Buatan berubah menjadi AAALI," papar Sufryadi.
Menurutnnya, komitmen untuk menyelenggarakan program yang terarah, terstruktur dan berkesinambungan, AAALI konsisten menyiapkan calon Planter yang handal melalui program Reguler untuk Graduate Trainee dan program penyegaran baik Managerial, Leadership maupun Technical.
"AAALI juga mendesain dan melaksanakan program-program pengembangan khusus untuk karyawan non pelatihan," terangnya.
Sebuah pencapaian di tahun 2007 lalu, kata Sufryadi, AAALI berhasil menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9000:2008, yang disertifikasi oleh Sucofindo.
"AAALI juga dinyatakan "sangat berkompeten" melaksanakan program untuk Planter, berdasarkan Audit Kurikulum dari Institute Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya dan Universitas Sumatera Utara," paparnya.
Sejumlah Program
Dalam menyiapkan dan mengembangkan karyawan, AAALI menyelenggarakan kegiatan yang dikategorikan dalam program Reguler Graduate Training. Program pelatihan kategori ini bertujuan menyiapkan karyawan baru, terutama karyawan lapangan.
"Sedangkan program Non Reguler bertujuan untuk mengembangkan kompetensi karyawan setelah bergabung menjadi karyawan, yaitu pelatihan penyegaran managerial dan leadership untuk meningkatkan soft skill," terangnya.
Selain itu juga ada pelatihan Penyegaran Technical, Environment dan Sustainability yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan menjadi salah satu prasyarat khusus dalam menjalankan sistem pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkesinambungan.
"Kemudian juga ada pengembangan Khusus, yaitu program berupa pelatihan atau non pelatihan yang dirancang untuk mengembangkan Human Capital terutama dari aspek Motivasi dan Budaya Perusahaan, misalnya Workshop Corporate Culture, Surat Kompetensi Mandor, Klinik Kerja, Centre of Excellent, dan sebagainya," ujarnya.
Ditambahkannya, AAALI ini menjadi bagian terpenting dari perusahaan karena fungsi dan perannya untuk pembangunan dan pengembangan sdm."Di sisi lain ini dapat menumbuhkan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan," imbuhnya.(hai)