MATARAM (HR)-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pemerintah untuk membentuk bank yang khusus membiayai pembangunan. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menuturkan, bank pembiayaan pembangunan membutuhkan pendanaan jangka panjang. Untuk memenuhi pendanaan, bank tersebut dirancang tidak menghimpun dana dari tabungan dan deposito, melainkan dari penerbitan surat utang.
"Bank pembiayaan pembangunan membutuhkan pendanaan jangka anjang. Dana dari penerbitan surat utang akan tepat sebagai sumber pembiayaan. Surat utang bisa dijual ke masyarakat," ujarnya, Sabtu (12/12).
Menurut Muliaman, bank pembiayaan pembangunan tersebut akan membiayai berbagai sektor. Mulai dari pertanian hingga infrastruktur. Hal ini untuk mengakomodasi banyaknya permintaan mengenai bank yang khusus membiayai sektor-sektor yang spesifik.
"OJK siap membantu pemerintah untuk pembentukan bank yang khusus untuk membiayai pembangunan. Di Thailand sudah ada bank yang membiayai pertanian, kita nanti akan belajar dari Thailand juga untuk pembentukan bank tersebut," jelasnya.
Dia menyebutkan, Indonesia pernah memiliki bank yang khusus membiayai pembangunan. Sementara negara lain seperti China dan Thailand mengikuti langkah Indonesia.
"Namun saat ini bank khusus tersebut tidak ada. Tentu akan positif dampaknya jika bank tersebut kembali didirikan," jelas Muliaman.(kcm/mel)