PANGKALAN KERINCI (HR)-Kebijakan pemerintah melalui lembaga otoritas kelistrikan, PT PLN menaikkan tarif listrik hingga mencapai 11 persen banyak menuai kritikan pedas.
Pasalnya, sah-sah saja PT PLN menaikkan harga, namun semestinya diimbangi dengan pelayanan yang semakin meningkat terhadap konsumennya. Karena, hingga kini listrik yang dikelola oleh PT PLN ini dinilai belum mampu memberikan pelayanan yang mumpuni terhadap penikmatnya.
Dewan menilai kenaikan tarif listrik hingga 11 persen untuk pelanggan golongan 1300 VA dan 2200 VA yang sudah mengikuti mekanisme penyesuaian tarif pada awal Desember 2015, dinilai memberatkan masyarakat dengan kondisi perekonomian yang sedang morat marit serta tanpa di barengi peningkatan kualitas pelayanan.
"Kita meminta dan berharap agar para pihak yang mengelola kelistrikan ini seperti PT PLN Pangkalan Kerinci dan Perusahaan Daerah BUMD Tuah Sekata bisa bekerja secara profesional dan mampu juga menaikkan kinerja dan pelayanannya. Jangan hanya tarif saya yang di naikkan.
Mesti balalance-lah," ungkap Faisal, anggota DPRD Pelalawan, Jumat (11/12).
Menurut Sekretaris Komisi I DPRD Pelalawan ini, tarif naik pelayanan juga naik. Artinya tidak ada lagi pemadaman listrik dalam waktu yang lama dengan alasan yang tak jelas, karena selama ini mengecewakan pelanggan.
Faisal juga mengkritik kebijakan-kebijakan PLN terutama sekali saat pemberlakuan pemadaman listrik. Jika ada pemadaman listrik harus dipublikasikan dan diumumkan kepada masyarakat baik melalui media atau ditempat-tempat umum.
Biar pelangan mengerti jadwal pemadaman. Selanjutnya jika pemadaman listrik berlangsung lama, diharapkan PLN dan BUMD mencari jalan keluar atau solusi.
"Yang pasti, tarif naik pelayanan ditingkatkan. Jangan terus-terusan konsumen yang dirugikan," tegasnya.
Faisal juga menyarankan agar pihak PLN atau BUMD melakukan koordinasi guna pengolahan arus dari Langgam Power untuk penyaluran arus di Kota Pangkalan Kerinci, agar jangan terlalu bergantung dengan arus listrik yang lain. Karena Pelalawan memiliki Langgam Power yang masih memilik arus yang berlebih.***