PALEMBANG (HR) - Seorang bocah tewas diduga tertembak peluru polisi saat melakukan penangkapan tersangka pengedar narkoba. Rendi Anggara (12) tak dapat diselamatkan setelah timah panas menembus kepalanya.
Kejadian tersebut berawal ketika anggota Satuan Reserse Narkoba Polresta Palembang, melakukan penggerebekan di Jalan Segaran, Lorong Terusan Darat, Gang Aida, RT 11, RW 03, Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 1, Sabtu (5/12).
Korban yang sedang asyik bermain, tiba-tiba langsung terjatuh setelah terdengar dua kali letusan senjata api.
"Keponakan saya langsung berdarah kepalanya," kata Novi, bibi korban yang berada di lokasi kejadian.
Novi mengaku sempat melihat dua orang anggota polisi berpakaian preman melakukan penangkapan di wilayah tersebut. Sementara itu melihat korban terjatuh, Novi sempat mengejar polisi tersebut.
"Sudah tidak ada lagi polisinya. Tadi langsung lari," ucap Novi.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Tjahyono Prawoto, ketika ditemui di rumah sakit. kemarin belum bersedia memberi keterangan.
"Nanti saja, jangan sekarang," katanya.
Ayah Korban Histeris
Korban sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Charistas, Palembang. Namun, nyawa korban tidak dapat diselamatkan setelah mengalami perawatan selama dua jam.
Ujang (40), ayah korban, menangis histeris keluar dari ruang IGD saat mengetahui anaknya dinyatakan sudah meninggal dunia. Bahkan, anggota polisi yang sedang duduk di depan rumah sakit langsung dicaci oleh Ujang, lantaran tak terima anaknya tertembak.
"Anak saya mati, kalian yang tembak. Kenapa tidak menembak saya saja pak," jerit Ujang.
Yuni, ibu korban, pun terguncang. Dia nampak dibopong keluar ruangan karena nyaris pingsan saat anaknya dikabarkan meninggal. Yuni berteriak histeris meminta pertanggungjawaban Polisi.
"Anak saya masih kecil pak. Tega sekali bapak, ya Allah" ucap Yuni. (vnc.rin)