Sebenarnya, akhir tahun adalah kesempatan untuk melakukan refleksi diri.
Refleksi diri secara pribadi, kelompok atau organisasi, dalam bentuk lebih besarnya, kota, bangsa dan negara. Pertanyaannya, apa sih yang perlu kita refleksikan? Pertanyaan semacam apa yang membantu kita melakukan refleksi diri? Berikut, sejumlah pertanyaan yang dapat membantu kita melakukan refleksi.
Pencapaian/terobosan apa yang telah kita dapat pada tahun ini? Apakah pentingnya pencapaian tersebut untuk kita? Pelajaran apa yang terbesar di tahun ini? Siapakah orang yang paling berjasa di tahun ini? Adakah goal/resolusi kita yang belum tercapai? Apakah konsekuensi gagalnya pencapaian tersebut? Adakah orang yang dirugikan, selain diri kita sendiri karena gagalnya goal ini? Tindakan apa yang memastikan goal saya tahun ini tercapai? Tips agar resolusi kita dapat tercapai.
Mungkin untuk diri dapat kita jabarkan masing-masing jika kita mengikuti beberapa pertanyaan di atas. Namun secara awam saya belum pernah melihat pemerintah Riau dan juga tempat saya tinggal di Pekanbaru membuat evaluasi tranparansi soal refleksi diri ini kepada publik. Padahal dengan menjalakan hal seperti ini, secara bersama kita tahu perkembagan riil mengenai daerah kita.
Sementara, menapaki akhir tahun dalam bulan Desember ini, ada beberapa momen penting yang perlu kita ingat. Pertama, beberapa daerah di Riau mengadakan Pilkada serentak, sama seperti kawasan lainnya, pada 9 Desember mendatang. Momen ini sangat penting. Tetapi saya berharap, setiap pemimpin yang terpilih nantinya menjalankan refleksi pemerintahnya dan secara transparansi dibicarakan kepada publik.
Sesuai logika pertanyaan yang mengarah pada refleksi yang bisa membantu pemerintahan dalam pembangunan masyarakat yang sejahtera. Kedua, momen Hari Ibu 22 Desember, saya berharap seluruh kaum ibu Indonesia, baik kaum ibu secara biologis maupun tidak, menjadi perempuan yang makin mantap dan tangguh dan tidak tergoncangkan dalam mengahadapi permasalahan keluarga dan perannya di dalam masyarakat.
Untuk itu, meski banyak kepahitan di dalam menapaki hari demi hari hingga tahun-tahun berjalan, kaum ibu juga merefleksikan dirinya baik kediriannya dan juga kelompok-kelompok perempuan yang ada serta pemerintahan untuk mendorong kaum ibu menjadi perempuan-perempuan yang makin diperhitungkan bukan karena karirnya, tetapi perempuan yang mengerti perannya dasarnya sebagai ibu yang menjadi tolok ukur, yang bisa melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas secara mental dan phisikis. Untuk itu, perlu ada perhatian pemerintah dalam refleksi pembangunan dan program yang dijalankan secara lebih serius dan kontinu.
Ketiga, Perayaan Natal 25 Desember 2015 dan Tahun Baru 1 Januari 2016. Bagi umat Kristiani refleksi dan introspeksi diri dalam momen Natal penting menurut ajarannya. Namun momen Natal dan akhir tahun serta menyambut Tahun Baru 2016, poin penting bagi pemerintah secara umum dan khususnya Riau, soal keamanan sebenarnya sangatlah bukan momentum sifatnya. Apa lagi untuk beberapa bulan menapaki akhir tahun.
Sejarah sebelumnya, kita selalu lalai dan anggap remeh kejadian bom akibat teroris menjalankan misinya, sehingga kita selalu kecolongan soal keamanan, yang sebenarnya bukan soal keamanan mengani teroris saja, tetapi yang termaktub di dalam ketahanan nasional secara utuh dan terintegritas di dalam sosial dan budaya, politik, pendidikan,kesehatan, hukum dan pertahanan keamanan nasional. Termasuk di dalamnya soal keamanan transportasi darat, laut dan udara, pangan dan sebagainya.
Saya berharap, evaluasi dengan logika pertanyaan refleksi untuk refleksi akhir tahun dalam pembangunan bisa diidentifikasi mana yang penting dan tidak penting dan diperbaiki jika diperlukan atau dilanjutkan.
Saya berharap, dengan mengkerucutkan indetifikasi dari refleksi pembangunan daerah Riau secara bersama dan transparan dari para pemimpin Riau, tentu akan membangun mentalitas anak daerah ini semakin peduli terhadap daerahnya untuk bekerja keras dan melahirkan kreativitas dan tindakan yang rill.
Selamat Natal 25 Desember 2015 dan Menyambut Tahun Baru 1 Januari 2016.***