TEMBILAHAN (HR)-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Ferryandi, menyarankan minimal sebesar 25 persen pengelolaan Alokasi Dana Desa dapat digunakan untuk perbaikan trio tata air pada perkebunan masyarakat.
Hal ini dikatakannya, mengingat kerusakan perkebunan kelapa masyarakat akibat intuisi air saat ini sudah memprihatinkan, dan butuh penanganan dari pemerintah daerah Kabupaten Inhil.
"Jika ada niatan dari pemerintah untuk mengalokasikan ADD bagi perbaikan perkebunan kelapa masyarakat, ini sudah menunjukan sesuatu hal yang baik untuk menyelamatkan lahan-lahan yang rusak, demi peningkaran ekonomi lokal dan menaikkan pendapan petani. Tinggal bagaimana mengatur juklak dan juknisnya saja," kata Ferryandi, Jumat (4/12).
Sementara itu, Kepala BPMPD Yulizal, pada salah satu kesempatan meninjau di desa-desa mengenai progres program DMIJ, mengungkapkan memang adanya wacana bagi pihaknya untuk mengarahkan pada tahun yang akan datang mengenai perbaikan tanggul kebun masyarakat.
Program DMIJ saat ini masih berfokus pada pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas di lingkungan desa. Namun apabila infrastruktur sudah bagus dan terbangun semua sesuai keinginan masyarakat, tentu pembangunan akan diarahkan ke lain seperti sektor unggulan perkebunan.
"Insya Allah tahun 2016 kita akan arahkan program DMIJ sebagian untuk perbaikan tanggul perkebunan kelapa masyarakat," imbuhnya. (ags)