JAKARTA (HR)-Di tengah kondisi perekonomian yang tidak terlalu menguntungkan, manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengaku masih mampu menunjukkan kinerja yang baik dalam sektor kredit konsumen. Diharapkan, pertumbuhan kredit konsumen dapat meningkat di tahun 2016 mendatang.
Direktur Konsumer dan Ritel BNI Anggoro Eko Cahyo menuturkan, sebagian besar kredit konsumen perseroan masih terfokus di kredit pemilikan rumah (KPR). Adapun sisanya adalah berupa kartu kredit dan pinjaman pribadi atau personal loan.
"Tahun ini pertumbuhan kredit konsumen 7 sampai 8 persen. Tahun depan 16 sampai 18 persen, karena tahun ini memang tidak mudah," kata Anggoro di Jakarta, Rabu (2/12).
Anggoro memaparkan, 60 persen penyaluran kredit konsumen perseoran merupakan KPR. Adapun porsi penyaluran kredit konsumen berupa kartu kredit mencapai Rp9,7 triliun. Hingga bulan September 2015, perseroan telah menyalurkan kredit senilai Rp307,12 triliun atau naik 14,6 persen year on year dari Rp267,94 triliun.
Penyaluran kredit perseroan masih besar pada segmen korporasi dan BUMN, yaitu 45 persen.
Adapun porsi segmen lainnya adalah 30 persen hingga 32 persen pada menengah dan kecil, sekitar 17 persen pada konsumer. Adapun sisanya untuk anak perusahaan serta cabang luar negeri.(kcm/mel)