PANGKALAN KERINCI (HR)- Aksi pencatutan nama Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pelalawan, Andi Yuliandri, kembali terjadi. Seorang guru yang bertugas di Pangkalan Kuras nyaris menjadi korban, Senin (30/11).
Guru tersebut merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang merupakan pengangkatan dari honorer K2 tahun 2014 lalu. Tenaga pengajar berjenis kelamin perempuan itu dihubungi seseorang bernama Yunus yang mengaku sebagai pegawai BKD Pelalawan.
Calon korban diperintahkan untuk menghubungi Kepala BKD Andi Yuliandri untuk memperlancar urusan CPNS honorer K2
Lantaran dinilai sangat penting, guru tersebut menghubungi nomor yang disebut sebagai Andi.
Ternyata ia diminta mengirimkan sejumlah uang, agar pengurusan CPNS lancar. Untung saja guru tersebut mendatangi kantor BKD dan langsung mempertanyakannya.
"Memang suaranya tidak mirip dengan pak Andi. Makanya saya langsung ke sini. Ternyata penipuan dan bersyukur tak sempat mengirimkan uang kepada oknum tersebut," ungkap pegawai yang enggan namanya disebutkan, Senin (30/11).
Kepala BKD, Andi Yuliandri, menegaskan pihaknya menjadi bahan empuk yang digunakan orang tak bertanggung jawab untuk memeras sejumlah uang. Apalagi saat ini pengurusan berkas CPNS K2 ke PNS sedang berlangsung.
"Ini sudah beberapa kali terjadi dalam bulan ini saja. Modus yang dipakai yakni pengurusan CPNS K2 dan seluruh calon korban yakni guru-guru," kata Andi Yuliandri.
Andi menegaskan, aksi pencatutan nama dirinya tersebut dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab yang sengaja ingin mencari keuntungan. Ia berharap agar kedepannya para pegawai atau calon guru untuk semakin berhati-hati dan bila ada kejadian berikutnya hendaknya bisa langsung berkoordinasi dengan pihak BKD agar terhindar dari aksi penipuan tersebut.***