PEKANBARU (HR)-Kepada Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Adizar optimis rencana pembangunan rel kereta api lintas Sumatera yang akan melintasi Riau, akan selesai sesuai dengan target dari Pemerintah pusat.
Tidak hanya optimis, Adizar bahkan meyakini target rencana pembangunan rel kereta api lima tahun ke depan akan dapat terwujud, karena sudah menjadi agenda utama dari Presiden Joko Widodo. "Saya tentu saja optimis, karena ini sudah menjadi agenda pak presiden," kata Adizar, saat dihubungi, Minggu (25/1).
Agar target pemerintah pusat bisa terwujud, Pemprovinsi Riau melalui Dishub Riau akan segera melakukan pembebasan lahan, untuk pembangunan rel kereta api yang dilalui tersebut. Pembebasan lahan sesuai dengan arahan dari Kemenhub.
"Segera kita koordinasikan dengan pimpinan untuk pembebasan lahan. Mana jalur yang dilewati di hitung dulu dan dikaji," ujarnya.
Sementara itu ketika disinggung mengenai belum tuntasnya Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) di Provinsi Riau, mantan Kepala BPMPD Riau ini meyakini akan bisa diatasi, meski nantinya melewati kawasan hutan seperti halnya yang dialami proyek pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai. Kementerian terkait tentunya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan agar pembebasan lahan bisa dilakukan. Riau mendapatkan hampir 500 kilometer jalur kereta.
"Seperti saya bilang tadi inikan kepentingan Presiden. Kementerian Perhubungan pasti berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan. Kalau ini prioritas harus tuntas lima tahun, tentu saya optimis. Tugas kita bagaimana membebaskan secepatnya, yang membangunkan pusat," tegasnya.
Sebagainana diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, saat mengadakan rapat koordinasi bersama Gubernur se Sumatra, di Sumatra Barat, pekan lalu, mengatakan proyek pembangunan jalur kereta api lintas Sumatera ini sendiri akan dikebut dalam lima tahun ini.
Pembangunan jalur angkutan massal itu akan menghubungkan Sumatera Utara sampai Lampung. Panjang jalur kereta api yang bakal diaktifkan sepanjang 1.400 kilometer. Menhub menyebutkan, saat ini ada jalur yang terputus di Sumut yakni di Rantauprapat sampai Kertapati. Dalam waktu dekat ini, jalur itu akan disatukan kembali.
Jonan mengaku tak ada permintaan khusus dari kepala daerah untuk menyambungkan rute kereta api tersebut. Bahkan dalam pertemuan dengan lima gubernur, tidak ada pembahasan tentang kendala yang dihadapi dalam mengaktifkan trase atau rute kereta api itu. Khusus untuk lintas Sumatera nantinya, tahap awal akan menghubungkan Sumut, Sumbar dan Sumsel. Tiga daerah itu mulai dari Rantau Prapat, Sumut, kemudian ke Dumai, Pekanbaru, Jambi sampai ke Kertapati Palembang yang umumnya melintasi daerah Sumatera Bagian Timur.
Sedangkan untuk bagian barat, ada dua simpul nantinya, yakni mulai dari Padang ke Indarung-Solok hingga ke Muaro Sijunjung dan bertemu dengan jalur utama yang mana jalurnya sudah ada. Kemudian mengaktifkan jalur dari Padang-Padangpanjang-Bukittinggi hingga ke Payakumbuh.
Kemudian dari Payakumbuh dan juga dari Muaro Sijunjung sampai ke perbatasan Riau untuk masuk jalur utama akan dibangun baru. Itu pun jika daerahnya sudah selesai pembebasan lahannya lebih dulu. Sesuai rencana, pekan ini akan dilakukan MoU untuk memulai pengerjaannya sehingga ditargetkan dalam rentang waktu tiga tahun ke depan. Jalur tersebut sudah beroperasi dan bisa menghubungkan masing-masing pelabuhan kota di lima daerah tersebut.(nur)