PEKANBARU (HR)-Pemerintah menganggarkan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru sebesar Rp45 miliar tahun ini. Di tahun mendatang, diharapkan bisa mengkondisikan sumber daya manusia dan mempercepat operasionalnya.
"Itu artinya dari awal pembangunan 2014 kemarin, tentu sudah ada progres untuk tahun ini. Tahun ini juga sesuai anggarannya, harus selesai sekitar 80 persen, sehingga pada tahun terakhir nanti, tinggal finishing saja," Ujar anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Fikri Wahyudi Hamdani, Minggu (25/1).
Anggota DPRD dari Partai NaSDem ini pesimis, pembangunan akan selesai pada tahun ini, jika progresnya di bawah 50 persen, apalagi dioperasionalkan.
"Pembangunan RSUD menjadi bagian vital, meski banyak tumbuh rumah sakit swasta, klinik dan balai pengobatan, namun kehadiran RSUD Pekanbaru sangat dinanti-nantikan masyarakat," kata Yudi.
Fikri menegaskan, agar kegitan ini tak menjadi persoalan di kemudian hari. Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru selaku penanggung jawab diharapkan benar-benar serius dan punya komitmen untuk menggesa kegitannya. "Percaya lah, kami tetap memantau, termasuk laporan dari masyarakat," tegasnya.
Seperti diketahui, Diskes telah memulai proses pembangunan RSUD di Jalan Garuda Sakti tahun 2014. Pemenang lelang sudah ditentukan, diperkirakan pembangunan fisiknya tuntas tahun ini. "Tahun mendatang akan dianggarkan dana. Totalnya ada sekitar Rp 95 miliar," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pekanbaru Helda S Munir.
RSUD itu diprioritaskan melayani pasien peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Pekanbaru, karena RS tipe C diyakini bisa mengakomodir keluhan pasien Jamkesmas atau Jamkesda. Selain melengkapinya dengan alat kesehatan yang memadai, RSUD ini pun dirancang ramah lingkungan.
"Kita yakin RSUD ini mampu merubah citra RS kebanyakan, sehingga masyarakat tak takut masuk RSUD. Selain pengobatan umum, Diskes juga akan memfasilitasi layanan klinik mini sebagai pusat pengobatan tradisonal. Seperti akupuntur, spa dan herbal. Agar layanan ini maksimal, Diskes sudah memulai pemetaan sumber daya manusia," imbuh Helda. (ben)