MOSKOW (HR)-Tokoh politik Partai Demokrat Liberal Rusia, Vladimir Zhirinovsky menyerukan Presiden Vladimir Putin untuk menghapus salah satu kota terbesar di Turki. Hal itu sebagai respon atas ditembaknya pesawat Angkatan Udara Rusia, Sukhoi SU-24 di wilayah perbatasan Turki dan Suriah.
Menurut Zhirinovsky, keputusan Turki menembak jet tempur Rusia merupakan tindakan bodoh. Untuk itu, ia mendesak agar Putin meluncurkan senjata nuklir guna menewaskan sembilan juta warga Istanbul.
"Sebuah serangan nuklir dapat menghancurkan Istanbul sangat mudah. Hanya satu bom nuklir di Selat Istanbul akan menyapu bersih kota," kata Zhirinovsky kepada Moscow Speaking Radio, sebagaimana dilaporkan Daily Star, Sabtu (28/11).
Dengan menembakkan rudal nuklir ke lautan, kata dia, nantinya Kota Istanbul akan terkena banjir bandang. "Ini akan menjadi seperti banjir yang mengerikan, air akan naik menjadi antara 10m dan 15m dan kota akan (banjir)," ujar Zhirinovsky.
"Dan kemudian ada sembilan juta jiwa (tewas)," kata pria yang berpangkat kolonel saat menjadi tentara Rusia tersebut yang melabeli Turki sebagai "musuh nomor satu".
Kata-kata dingin Zhirinovsky datang sebagai bentuk respon terhadap ancaman Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang memperingatkan Putin untuk tidak "bermain dengan api".
Hubungan yang memanas antara Rusia dan Turki memunculkan ketakutan yang berkembang di masyarakat dunia tentang kemungkinan terjadinya perang dunia ketiga.
Presiden Erdogan mengaku ingin bertemu dengan Putin untuk menyelesaikan perang kata-kata yang sedang berlangsung sebagai respon ditembaknya pesawat Sukhoi Su-24.(rep/rio)