Pekanbaru (HR)-Polda Riau akan mengerahkan sebanyak 7.000 personel dalam pengamanan pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015.
"Kita kerahkan 2/3 kekuatan dari 10.000 personel atau sekitar 7.000 personel," kata Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan.
Ribuan personel yang dikerahkan untuk pengamanan pilkada serentak tersebut akan dilakukan tiga hari menjelang pemungutan suara dilakukan pada H-3 tepatnya 6 Desember 2015.
Menurut Kapolda, selain mengerahkan ribuan personel dari masing-masing Polres, pengamanan selama pelaksanaan pilkada juga diperkuat oleh Bawah Komando Operasi (BKO) Polda Riau.
Sementara itu, dia mengatakan hingga saat ini belum ada gangguan yang berarti dalam tahapan-tahapan pilkada. Meski begitu, dia mengatakan pihaknya akan tetap memantau sejumlah daerah yang dianggap rawan terjadinya konflik.
Lokasi yang menjadi daerah yang sensitif untuk peluang terjadinya pelanggaran, menurut Kapolda,
Kerahkan
merupakan kawasan yang berada jauh dari lokasi pos kepolisian, atau pun kantor polisi, dan akses umum.
Di lokasi tersebut akan menjadi persoalan karena ketika terjadi pelanggaran hukum akan sulit untuk dilakukan pengamanan dan penanggulangan. Ini disebabkan akses yang jauh dan tidak adanya transportasi yang memadai.
"Rawan itu kan jauh dari Polsek, yang sulit diakses itu masuk kategori rawan kita. Itu akan menjadi prioritas petugas," katanya.
Komisi Pemilihan Umum Daerah Riau telah menetapkan data pemilih tetap untuk pilkada serentak di sembilan kabupaten dan kota yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015, berjumlah sebanyak 2.355.753 jiwa.
80 Persen Partisipasi
Pada Pilkada yang akan berlangsung di sembilan kabupaten kota se Provinsi Riau. Penyelenggara dan pemerintah daerah menggesah agar Pemilukada yang akan berlangsung awal Desember nanti berintegritas dan berkualitas sehingga manfaatnya sangat terasa dalam kehidupan masyarakat.
"Kita selalu berupaya semaksimal mungkin untuk mempersiapkan pemilukada yang berkualitas dan berintegritas sehingga manfaatnya terasa dalam kehidupan masyarakat," kata Sri Rukmini, komisioner KPU Riau.
Masalah partisipasi masyarakat dalam pemilukada nanti, nenek dari dua orang cucu tersebut optimis Provinsi Riau akan mendapatkan angka patisipasi yang maksimal dalam penyelenggaraan hajatan demokrasi nanti.
"Kita selalu optimis akan mendapatkan jumlah yang maksimal," tutur Sri Rukmini.
Bahkan, Komisioner KPU Riau dari kalangan hawa tersebut yakin Provinsi Riau mendapatkan 80 persen partisipasi masyarakat pada pemilu kada di Sembilan kabupaten/kota nanti yakin dan optimis bisa mendapatkan delapan puluh persen.
Tentunya angka 80 persen tersebut jauh diatas target nasional yang sudah ditetapkan oleh KPU RI sebanyak 77,5 Persen partisipasi masyarakat secara nasional dalam Pemilukada akbar nanti.
Sri Rukmini membeberkan jurus KPU dalam upaya mengejar angka 80 persen partisipasi masyarakat di Riau dengan cara memaksimalkan sosialisasi, menyemarakan FGD (Forum Discussion Group-red) dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh masyarakat, pemuka agama, Pemuda, aktivis, mahasiswa, LSM dan simpul-simpul masyarakat lainnya.
Sehingga, pilkada nanti akan membidani lahirnya pemimpin-pemimpin negeri yang benar-benar diinginkan masyarakat dan ditunggu karya-karya besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.(ant/grc/yuk)