ANKARA (HR)-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat (27/11), mengingatkan Rusia agar tidak "bermain dengan api". Hal ini terkait perselisihan ditembak jatuhnya pesawat tempur Rusia oleh jet Turki.
Kendati begitu, Erdogan menambahkan, ia tidak ingin hubungan Ankara dan Moskow rusak. Ia juga mengungkapkan kemungkinan pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan KTT perubahan iklim di Paris akhir November mendatang.
Hubungan di antara kedua negara memburuk setelah insiden penembakan pada Selasa kemarin. Presiden Rusia Vladimir Putin menilai, pemimpin Turki sepertinya sengaja membuat hubungan Rusia-Turki berakhir.
Putin telah meminta agar Turki meminta maaf. Turki menolak permintaan tersebut. Erdogan justru mengatakan, seharusnya Ankara yang memohon maaf.
Rusia telah menggelar operasi udara di Suriah sejak akhir September lalu. Mereka mengaku menggelar operasi militer untuk menghancurkan ISIS.
Rusia dan Turki memiliki pandangan politik berbeda mengenai keberadaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Rusia ingin terus mempertahankan Assad, sebaliknya Turki ingin agar Assad turun.(rep/rio)