PEKANBARU (HR)-Dugaan kasus DBD hingga korban meninggal dunianya bernama Richi Ramadhan (6), warga Tj Uban, Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru, ditanggapi langsung Dinas Kesehatan Pekanbaru.
Kepala Diskes Pekanbaru, Helda S Munir, saat dihubunggi via selulernya, Kamis (26/11), menjelaskan, sesuai laporan Kepala Puskesmas Lima Puluh kepada pihak Diskes, korban meninggal dunia bukan karena DBD.
"Sesuai laporan Puskesmas itu, ada pembengkakan di jantung pasien selain itu menurut diagnosa di RS Eka Hospital, sesuai kronologi anak dirawat pada tanggal 2 November 2015 silam, di RS Santa Maria, 4 hari. Setelah itu korban keluar dan dinyatakan sehat, serta kembali bersekolah selama 21 hari," sebut Helda S Munir, kemarin.
Kembali dijelaskan, pada tanggal 23 November, korban kembali mengeluh sakit perut dan di bawa ke RS Santa Maria. "Tapi korban tidak ada demam sesuai hasil Laboratorium. Korban juga sempat dicek jantungnya di RS Eka Hospital, dan dinyatakan adanya pembengkakan jantung," terangnya.
Dikatakan Kadiskes lagi, jika korban sebenarnya warga Jalan Harapan Raya/Imam Munandar, Bukit Raya Pekanbaru. "Di Tj Uban, tersebut adalah rumah neneknya," singkatnya.(ben)