PEKANBARU (HR)-Rombongan liar Himpunan Mahasiswa Indonesia kembali berulah. Kali ini, Romli HMI asal Indonesia Timur itu melakukan pengrusakan gudang milik Persatuan Judo Seluruh Indonesia Riau di Gedung PKM Universitas Riau di Jalan Pattimura, Senin (23/11) malam.
Gudang PJSI Riau yang bersikan matras untuk latihan tersebut dirusak dan matrasnya dikeluarkan sehingga berserakan di Gedung PKM Unri. Akibatnya, 27 matras belum ditemukan.
"Mereka melakukan pengrusakan. Gudang kita dibuka paksa dan matras yang ada di keluarkan untuk tempat tidur mereka. Setelah kita periksa, ada 27 matras yang belum ditemukan," kata Ketua Harian PJSI Riau, Margas Chan kepada Haluan Riau, Selasa (24/11) di Pekanbaru.
Margas menyebutkan tidak bisa ditelorir dan pihaknya akan membuat laporan kepolisian terkait dengan pengrusakan gudang tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan minta pertanggung jawaban terkait belum ditemukannya 27 matras eks PON 2012 lalu itu.
"Matras tersebut bukan sembarangan matras sebab harganya sangat mahal. Satu matras saja Rp12 juta. Matras itu dibeli dari Belgia jelang pelaksanaan PON 2012 lalu. Hanya ada di Riau dan PJSI Pusat, matras kualitas luar negeri tersebut. Sekarang, matras itu dijadikan tempat tidur oleh massa yang tidak jelas. Kita akan minta pertanggungjawaban mereka," kata Margas.
Pihaknya juga kata Margas akan menuntut panitia Kongres HMI yang menyuruh massa HMI asal Indonesia Timur tersebut masuk ke Gedung PKM Unri sehingga mereka melakukan pengrusakan. Panitia Kongres HMI itu, kata Margas, harus ikut bertanggungjawab atas kerusakan itu.
"Kita ini sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sehari-hari kita latihan di GOR Beladiri Sport Centre Rumbai. Karena ada kegiatan bulutangkis, kita terpaksa pindah ke Gedung PKM Unri. Sekarang, gudang kita dirusak, matras diacak-acak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal kita dalam persiapan Kejurnas Judo Senior di Bandung 11-15 Desember ini," jelasnya. (pep)