PEKANBARU(HR)-Untuk mencegah berkembangya DBD tersebut kesehatan Lanud Roesmin Nurjadin melaksanakan fogging atau pengkabutan di sekitar area kantor dan komplek Mako Lanud Roesmin Nurjadin, Selasa (24/11).
Metode fogging ini yang sering digunakan dalam pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue, memilih lokasi disemprot dianggap rawan terjangkitnya penyakit ini dengan insektisida menggunakan mesin.
Menurut Danlanud Roesmin Nurjadi, Marsma TNI Henri Alfiandi, kegiatan fogging atau pengkabutan dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk mencegah DBD. “Karena itu, kita berusaha untuk menekankan pentingnya upaya pencegahan demi menghindari anak dan keluarga kita terkena DBD. Meski DBD dianggap penyakit mematikan yang mudah untuk disembuhkan, tindakan preventif adalah fokus utama demi menghapus DBD di Lanud Rsn," tambahnya.
Lebih lanjut Karumkit Lanud Rsn, Mayor Kes Dr Fendri, menyampaikan, pelaksaan fogging hari ini di lakukan dengan area yang di duga sebagai sarang nyamuk seperti, perkantoran, komplek, mess dan pos jaga.
Kegiatan ini sebaiknya tidak dilakukan per kasus, seperti yang kerap dilakukan saat ini. Fogging juga sebaiknya dilakukan dalam jarak 100 meter di sekeliling tempat tinggal penderita DBD. Hal ini dikarenakan, 100 meter adalah jarak optimal bagi nyamuk DBD untuk berpindah tempat.
Rumah dalam radius 100 meter berpeluang besar terkena virus DBD. Radius 100 meter adalah ketentuan bila hanya terdapat satu korban. Jika korban lebih dari 3 makan radius bertambah lebih dari 100 meter.
Penyemprotan harus memperhatikan dosis yang tercatat dalam standar operasional. Bila insektisida terlalu sedikit, maka penyemprotan tidak memberikan hasil maksimal dan hanya meninggalkan bau minyak tanah yang mengganggu kenyamanan. Dosis yang tepat juga dikhawatirkan membuat nyamuk resisten insektisida.(yuk)