PEKANBARU (HR)- Pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru saat ini sudah resmi dikerjakan pihak ketiga PT Multi Inti Guna (MIG), setelah memenangkan proses tender multiyears. Namun pihak DPRD Kota Pekanbaru menilai perusahaan tersebut tidak profesional dan harus dilakukan evaluasi.
Penilaian tersebut disampaikan anggota DPRD Pekanbaru, Kudus Kurniawan, Selasa (24/11). Menurutnya, pengelolaan sampah di 8 kecamatan di Pekanbaru sudah diserahkan kepada pihak ketiga. Namun perusahaan yang ditunjuk dinilai tidak profesional dan perlu dievaluasi.
"Sesuai kesepakatan, setiap hari diangkut 600 ton sampah, nyatanya saat ini sampah yang ada saja tidak terangkut. Kita minta harus ada evaluasi," ungkap Kudus.
Menurutnya, dalam ekspos yang dilakukan Pemko Pekanbaru sebelum mengajukan anggaran pengelolaan sampah Rp53 miliar secara multiyears, bahwa perusahaan yang ditunjuk nantinya akan mampu mengangkut sampah lebih baik dari sebelumnya saat dikelola Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pekanbaru.
"Apapun itu (alasannya), kita minta kontraktor yang melaksanakan pekerjaan harus dapat memecahkan persoalan persampahan yang ada di kota Pekanbaru, karena persoalan pengelolaan sampah yang dimasukan ke anggaran multiyears adalah tujuannya untuk membuktikan pemerintah serius dalam memecahkan persoalan sampah agar dapat terselesaikan," tuturnya.
Ketua Fraksi Gabungan H Said Usman, juga mempertanyakan karena masih adanya pungutan di masyarakat termasuk di DKP untuk pengangkutan sampah ini. Ia secara pribadi bahkan langsung mendapat laporan dari masyarakat bahwa pungutan sampah tetap jalan, padahal sudah di-multiyears-kan.
Said juga menyayangkan bahwa perusahaan yang memenangkan tender untuk mengelola sampah di Pekanbaru tidak melaksanakan tugas dengan baik. Padahal anggaran yang dikeluarkan untuk pengelolaan sampah ini sangat besar.
Delapan Kecamatan
Sesuai kontrak kerja rekanan itu akan melakukan pengangkutan sampah di delapan kecamatan yakni, Tampan, Marpoyan Damai, Sukajadi, Senapelan, Sail, Pekanbaru Kota, Lima Puluh, dan Payung Sekaki. Tak hanya itu, pengangkutan sampah juga akan dilakukan dibeberapa ruas- ruas jalan protokol di Kota Pekanbaru.
Assisten Manager Operasional PT MIG, Wawan mengatakan, untuk pengerjaan pengangkutan sampah pihaknya menyiapkan armada sebanyak 50 mobil, terdiri dari 30 truk, 10 fuso dan 10 pickup. Dengan jumlah pekerja sebanyak kurang lebih 340 orang, ada yang berasal dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru, dan ada juga yang berasal dari luar.
"Dari 340 orang pekerja, terdapat delapan orang pengawas dan 20 orang tim pemantau, untuk tiap kecamatan minimal akan dipantau dua tim. "Kita sedang membagi tim pemantaunya, minimal di kecamatan besar seperti Tampan itu minimal ada empat pemantau, jadi dia akan memantau setiap titik sampah yang berada di kecamatan-kecamatan. Nanti mereka akan berkoordinasi dengan tim pengawas, dan pengawas akan memberitahukan kepada tim pengangkut sampah," kata Wawan.
Wawan juga menjelaskan, sejak hari pertama Senin,(23/11) kemarin, pihaknya baru bisa mengangkut sampah sebanyak 325 ton, dari yang ditargetkan 610 ton dari delapan kecamatan. Karena diakuinya, untuk kali pertama pihaknya masih mengalami kesulitan terkait dengan rute.
"Hari ini, Selasa (24/11) kemarin kita sudah efisien untuk rute yang ditetapkan, seperti sampah yang berada di Jalan Tuanku Tambusai sudah kami angkut. Namun sedikit terkendala, setelah kami kembali lagi ke tempat itu, sampah kembali menumpuk," katanya.
Untuk diketahui PT. MIG telah melakukan pemungutan sampah sejak 18 November 2015 lalu, pada saat itu perusahaan itu masih bekerjasama dengan pihak DKP Pekanbaru, dan mulai aktif sendiri tanpa DKP, pada Senin (23/11) kemarin.***