PANGKALAN KERINCI (HR)-Tingginya curah hujan sejak dua pekan terakhir di wilayah Riau dan Kabupaten Pelalawan menyebabkan sebanyak 22 desa di Kabupaten Pelalawan berpotensi terjadi banjir.22 desa tersebut menyebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Langgam, Pelalawan, Teluk Meranti, Ukui, Pangkalan Kuras dan Pangkalan Kerinci, menjadi titik rawan banjir di Kabupaten Pelalawan.
Antisipasi musibah banjir di beberapa daerah tersebut, sejumlah persiapan penanggulangan mulai dipersiapkan dengan melakukan rapat koordinasi penanggulangan banjir baru-baru ini di Kantor Bupati Pelalawan. Sesuai data BMKG Riau, musim penghujan akan berlangsung hingga bulan Desember 2015 mendatang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Daerah (BPBPKD) Kabupaten Pelalawan, Hadi Penandio, baru-baru kepada wartawan di Pangkalan Kerinci, menyebutkan, dari hasil rapat koordinasi penanggulangan banjir bersama instansi terkait seperti Polri, TNI, BPBPKD, Diskes, Diskessos, PMI, Tagana dan Dinas PU, beberapa persiapan menjadi topik pembahasan, diantaranya kesiagaan personel, kelengkapan dan peralatan dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana banjir tersebut.
"Dalam rapat diminta seluruh aparatur pemerintahan seperti camat, lurah dan kades untuk terus melakukan koordinasi dan komunikasi serta pemantauan dengan instansi terkait terutama dalam mempersiapkan jalur dan tempat evakuasi pada kondisi tertentu, bila debit air di suatu daerah semakin tinggi dan berpotensi terjadinya banjir," sebutnya.
Selanjutnya, Hadi Penandio, mantan Camat Bunut ini juga meminta peran para camat, lurah dan kades, agar menyampaikan laporan perkembangan dan peringatan dini kepada masyarakat pada saat kondisi air sudah naik.
Sementara Itu, untuk BPBPKD Pelalawan sendiri terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemkab Kampar melalui BPBD Kampar guna memantau kondisi perkembangan tinggi air sungai Kampar.
Dengan diketahuinya kondisi air Sungai Kampar yang berada di hilir, maka akan berpengaruh langsung untuk yang di hulu yang ada di Pelalawan.Termasuk soal kondisi air di PLTA Koto Panjang jika bendungan dibuka karena kelebihan kapasitas air.
"Ini tentunya untuk persiapan dini kepada masyarakat yang di hulu yang berada di bantaran Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan. Personel kita stanby, jika dibutuhkan akan segera turun. Kita sudah memiliki tenda untuk situasi darurat ditambah dua unit speed boat serta perlengkapan dan peralatan lainnya," ungkap Hadi Penandio.***