BANDAR PETALANGAN (HR)-Jika tidak ada aral melintang, hari ini, Senin (26/1), Bupati HM Harris yang juga didaulat sebagai Payung Panji Adat akan menghadiri Rapat Kerja Lembaga Adat Petalangan Tahun 2015 yang digelar di Tribun Batin Bunut, Kelurahan Rawang Empat, Kompleks Kantor Camat Bandar Petalangan.
Hal itu disampaikan Camat Bandar Petalangan Amri Juharza, Minggu (25/1). Menurutnya, Bupati akan menghadiri kegiatan sesuai dalam undangan dari panitia pelaksana raker akan dimulai tepat pukul 09.30 WIB.
"Insya Allah Bupati dan rombongan akan menghadiri agenda Lembaga Adat ini. Tempat kegiatan acara maupun serangkaian persiapan lainnya tengah dipersiapkan oleh panitia. Namun, sesuai jadwal setibanya Bupati akan langsung menuju rumah dinas camat," tutur Camat Amri.
Camat Amri berharap, sesuai dengan jadwal yang tertera, raker dimulai pukul 09.30 WIB, agar bisa berlangsung sesuai jadwal dan tidak molor. Karena menurutnya, Bupati akan selalu tepat waktu bila menghadiri suatu kegiatan.
3 Tahun Anggaran tanpa Evaluasi Setidaknya Lembaga Adat Petalangan periode 2011 hingga 2016 di bawah nakhoda Muktarius dan Sekretaris Nasarudin, telah berjalan tiga tahun.
Itu artinya, tiga tahun pula lembaga yang di isi oleh orang-orang beradat ini menerima kucuran dana dari APBD sebesar Rp250 juta setiap tahunnya.
Namun, sejumlah pemangku adat dan jajaran pengurus dibuat kecewa hingga mencuat mosi tidak percaya. Pasalnya, hingga kini tak pernah dilakukan rapat evaluasi membahas roda lembaga tersebut. Alhasil, mengundang berbagai reaksi negatif dari kalangan sesama pengurus.
Seperti yang di utarakan Amril Mukmin selaku Wakil Ketua I membidangi Adat itu, dengan nada geram berbaur emosi menyebutkan, seakan lembaga adat ini hanya milik dua atau tiga orang pengurus saja. Ironisnya, jajaran pengurus tak pernah duduk semeja membahas berbagai program yang akan dirancang ke depannya.
"Tidak pernah digelar rapat evaluasi dalam jajaran pengurus. Layaknya sebuah organisasi yang dinamis, harus ada laporan pertanggung jawaban pengurus kepada anggota setiap tahunnya, namun untuk LAP ini sama sekali tidak pernah dilakukan.
Sehingga lembaga ini terkesan milik beberapa orang saja yang ingin mencari kesempatan," beber Amril Mukmin, Minggu (26/1).
Ditegaskan Amril yang pernah mengajukan pengunduran diri dari lembaga adat karena berbeda pandangan dengan jajaran pengurus, namun tak digubris oleh ketua umum.
Bahwa, saban tahunnya LAP menerima kucuran dana dari APBD senilai Rp250 juta dan telah berlalu tiga tahun anggaran atau telah diraup senilai Rp750 juta, menurutnya jajaran pengurus tidak pernah mengadakan diskusi membicarakan rangkaian agenda yang akan dilalui.
"Semua ini adalah fakta sebenarnya. Jika kondisi ini tak cepat disikapi, alamat lembaga para sesepuh adat ini akan hancur lebur dan para pemangku adat serta anak kemenakan akan terabaikan," pungkasnya.
Ketua Umum Lembaga Adat Petalangan Muktarius yang juga saat ini menjabat sebagai Direktur Akademi Komunitas Negeri Pelalawan serta sebagai Kepala Bidang di Dinas Sosial Pelalawan, saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya, tak ada jawaban.***