PEKANBARU (HR)-Banjir yang saat ini menggenangi sejumlah wilayah di Riau, diperkirakan akan mengancam lima kabupaten di Riau.
"Untuk kita BPBD Riau sudah berkoordinasi dengan BPBD di lima kabupaten untuk meningkatkan kewaspadaannya," kata Edward Sanger Kepala BPBD Riau kemarin.
Adapun kelima kabupaten dimaksud adalah Pelalawan, Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.
Banjir
Langkah ini dilakukan BPBD Riau, mengingat kondisi alam di lima wilayah tersebut, perlu diberikan perhatian khusus.
"Untuk itu, saat ini kami terus berkoordinasi dengan melibatkan Dinas Sosial, agar ketika situasi sulit. Maka seluruh kekuatan BPBD bisa diturunkan," jelas Edward.
Hingga saat ini hujan lebat masih mengguyur sejumlah kabupaten di Riau. Akibatnya, banjir meluas hingga ke-4 kabupaten, dan membuat puluhan desa terisolir karena sulitnya tranportasi.
Edward Sanger mengatakan, puluhan desa itu tersebar di Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, dan Kota Pekanbaru.
"Banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Rokan, Sungai Kampar, dan Sungai Kuantan," jelas Edward.
Juga dijelaskan, banjir di Kota Pekanbaru disebabkan meluapnya Sungai Siak. Banjir juga disebabkan buruknya drainase di Pekanbaru.
Menurut Edwar, pihaknya bersama BPBD kabupaten sudah mengevakuasi korban banjir, mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum untuk distribusi logistik.
Edwar mengakui dana penanganan bencana tahun ini sangat minim, yaitu Rp 2,1 miliar. Anggaran itu tak bisa ditambah karena APBD-P Riau 2015 sudah disahkan.
"Dana Rp 2,1 miliar itu juga termasuk untuk bencana kabut asap sebulan yang lalu. Pemprov beserta masyarakat mengharapkan uluran tangan para relawan," kata dia.
"Anggaran itu masih minim. Karena dana bencana tidak hanya untuk logistik dan obat, tetapi juga untuk operasional," sambung dia.
Karena itu, Edwar mengatakan, pihaknya akan mengusulkan penambahan anggaran korban bencana. BPBD akan menganggarkan Rp 15 miliar di RAPBD 2016. Dana itu akan dialokasikan ke seluruh kabupaten atau kota.
"Anggaran itu akan dialokasikan, misalnya untuk buat posko, logistik dan lainnya," kata dia.
Rendam Perkebunan dan Sawah
Selain merendam ribuan rumah di puluhan desa, banjir ini juga menggenangi persawahan dan perkebunan. Catatan Dinas Pertanian Riau, sudah ada puluhan hektare sawah dan perkebunan karet terendam.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau Askardiya Patrianov mengatakan, ada beberapa bagian sawah yang bisa diselamatkan.
?"Selain itu, ada beberapa titik persawahan yang tergenang banjir di daerah lain. Namun, belum terdata," kata dia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim hujan akan terus mengguyur Riau, Sumatra, serta wilayah lain di Tanah Air hingga akhir 2015.
"Setelah itu, akan memasuki musim kemarau disertai bencana El Nino pada awal 2016," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin.(yuk)