LUBUK DALAM (HR)- Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Siak, bekerja sama dengan Gerakan Pemuda Anshor menggelar tablig akbar, dalam rangka menyonsong pestademokrasi Kepala Daerah, Rabu (18/11), di lapangan sepak bola Kampung Sri Gading, Kecamatan Lubuk Dalam.
Hadir sebagai pemimpin salawat berjamaah dan bacaan asmaul husna Pimpinan Jam'iyah Asmaul Husna Jakarta, Habib Ibrahim Luffi Al-Attas, sementara pengajian diisi oleh Ketua LDNU yang juga pengurus Jami'atul Quro wal Huffadz, Ustaz Muhtar Fatawi.
Kegiatan ini dipimpin langsung Ketua PC NU Siak, KH Faturohman, diikuti jamaah nahdiyin dari Kecamatan Dayun, Sabak Auh, Lubuk Dalam, Kerinci Kanan, Bunga Raya dan Mempura. Pandangan menarik tampak Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak, H Suhartono dan H Syahrul dan jamaah Nahdiyin Ridwan duduk di barisan depan dalam acara ini.
Khas ritual kaum nahdiyin ditonjolkan dalam acara ini, yakni membaca salawat bersama sebelum dimulai kegiatan dan di setiap jeda acara yang dipimpin langsung oleh Habib Ibrahim Luffi Al-Attas.
KH. Faturohman dalam arahannya menyampaikan, tablig akbar ini digelar untuk memanjatkan doa pada Sang Khaliq, meminta kedamaian dan keselamatan dalam masa menyongsong pesta demokrasi atau Pilkada serentak Desember mendatang.
"Memanjatkan doa selamat untuk pilkada, meminta agar persatuan dan persaudaraan masyarakat makin erat. Jangan sampai perbedaan politik dalam Pilkada memecahkan silaturahmi," kata KH Faturohman.
Tokoh NU ini menegaskan kepada seluruh kaum nahdiyin agar terus menjaga persatuan dan kesatuan dan makin diperkuat pada momen pilkada.
"Warga Nahdiyin harus selalu peka terhadap isu yang memacah belah umat, sangat rendah kalau umat muslim pecah hanya karena kepentingan memilih pemimpin di dunia. Pilkada bukan ajang perbedaan, tidak lain hanya memilih pemimpin d pemerintahan, mari kita gunakan hak pilih kita sesuai kat hati, dan tidak perlu menyinggung pihak yang berbeda pilihan," pesan KH. Faturohman.
Suhartono saat dikonfirmasi terkait kedatangannya di acara ini menyampaikan, bahwa dirinya bersama H Syahrul, hadir dalam kegiatan lain tidak lain sebagai kaum Nahdiyin, bukan atas nama calon. "Saya kaum Nahdiyin, punya hak yang sama dengan kaum Nahdiyin yang lainnya bersilaturahmi dan doa bersama. Hanya kebetulan saja saya maju sebagai Calon Bupati," terangnya singkat. (lam)