PEKANBARU (HR)-Wakil Presiden Jusuf Kalla, dijadwalkan akan membuka langsung Kongres ke-29 Himpunan Mahasiswa Islam, yang akan digelar Minggu (22/11) lusa di Hotel Labersa, Kampar.
Kehadiran Wapres JK hanya berlangsung singkat, yakni sekitar 2,5 jam. Selanjutnya, setelah membuka kongres, Wapres akan langsung bertolak dari Pekanbaru.
Selain Wapres JK, sejumlah menteri juga akan turut menghadiri pembukaan Kongres HMI tersebut. Di antaranya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anis Baswedan, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, serta mantan Ketua DPR RI yang juga Dewan Penasehat Partai Golkar, Akbar Tanjung.
"Pak JK rencananya di Pekanbaru cuma membuka Kongres HMI saja. Usai membuka, beliau langsung kembali ke Jakarta," ujar Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, didampingi Ketua HMI Cabang Pekanbaru, Syueb serta Ketua Panitia Lokal Kongres HMI, Ahmad Effendi Siregar, usai rapat di Kantor Gubernur Riau, Kamis (19/11).
Dijelaskan Plt Gubri, pihaknya berharap, kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk mengangkat nama Riau ke kancah nasional. Apalagi para alumni HMI yang notabene juga banyak menjabat sebagai menteri, akan hadir ke Pekanbaru.
Ia pun berpesan kepada seluruh anggota HMI dari Riau, juga dapat menjadi duta masyarakat untuk memunculkan ide-ide cemerlang serta memberikan image positif terhadap Riau kepada peserta kongres lainnya.
Disinggung mengenai banyaknya kritikan dari masyarakat dan juga organisasi mahasiswa dan pemuda lainnya, terkait besarnya anggaran untuk Kongres HMI yang berasal dari APBD Riau, Plt Gubri mengatakan, pihaknya dapat memaklumi. Namun di sisi lain, Kongres HMI tersebut juga dinilai memiliki makna strategis, karena kegiatan itu berskala nasional.
Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama memantau jika terjadi tindakan Korupsi pada pelaksanaan kongres tersebut. "Sama-sama kita pantau kalau ada korupsinya, ya," tegas Plt Gubri.
Tiket Peserta Ditanggung
Sementara itu, Ketua HMI Cabang Pekanbaru Syueb, mengatakan, dalam pelaksanaan kongres tersebut, pihaknya mendapat bantuan dari dana APBN sebesar Rp2 miliar. Dana tersebut digunakan untuk menanggung tiket pesawat untuk peserta penuh kongres. Peserta dengan kategori ini mencangkup mahasiswa atau alumni HMI, yang dijadwalkan akan hadir Kongres HMI yang dilaksanakan pada 22-26 November mendatang.
Sedangkan di luar transportasi, barulah dibebankan kepada APBD Riau melalui dana hibah yang mencapai Rp3 miliar. Dari dana ini menurutnya, dipergunakan untuk kegiatan tekhnis pelaksanaan acara termasuk biaya penginapan seluruh peserta kongres dan alumni yang hadir.
"Soal adanya kritikan terhadap anggaran ini, pihaknya berharap seluruh elemen masyarakat Riau mendukung dilaksanakannya kongres tersebut. Percayalah, kami tak akan main-main atas apa yang telah dipercayakan kepada HMI. Kami janji tidak akan mengecewakan," ujar Syueb.
Selain sudah mendapatkan bantuan anggaran bersumber dari APBN dan APBD Riau melalui dana hibah, Kongres HMI juga dikabarkan menyebarkan proposal bantuan ke pihak-pihak lainnya mulai dari pemerintah daerah maupun pihak swasta lainnya.
Sebelumnya Diberitakan, banyak kalangan organisasi kepemudaan dan mahasiswa lainnya di Riau, yang mengkritik kucuran anggaran dari APBD Riau untuk Kongres HMI yang mencapai Rp3 miliar. Mereka menilai anggaran sebesar itu tidak pantas bagi Kongres yang membiayai semua kebutuhan peserta kongres.
Sementara kondisi di Riau saat ini, masih banyak infrastruktur seperti jembatan, jalan dan sekolah yang kondisinya masih terbengkalai dan butuh perbaikan. (nur)