BANGKINANG (HR)-Tingginya curah hujan belakangan ini disambut gembira oleh para petani khususnya petani padi dan palawija karena mereka dengan mudah bisa mengolah tanah.
Pantauan di lapangan menyebutkan bahwa musim kemarau panjang lalu yang disertai dengan kabut asap sempat membuat produksi padi menurun bahkan ada yang pasrah karena banyak tanaman padi tak berisi.
Para petani mengakui adanya penurunan produksi padi karena pada saat padi mulai berisi tanaman padi kekurangan air sehingga berdampak terhadap perkembangan buah hingga banyak padi tak berisi.
Namun pada awal penanaman padi kali ini, petani terlihat senang karena mereka mendapatkan air yang cukup untuk mengolah lahanya untuk ditanami padi. Mereka ada yang mempergunakan mesin bajak mengolah lahan dan ada pula yang masih mencangkul.
Saat ini petani mulai menanam bibit di areal lahan yang telah diolah dan berharap musim hujan bisa membantu perkembangan padi.”Kita sangat terbantu dengan turunya hujan karena disampingi lahan lembut ,air juga dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan," ujar Razak seorang petani di Kecamatan Bangkinang, kemarin.
Dikatakannya bahwa petani sempat menunda mengolah tanah karena masih musim kemarau dan saat ini telah memasuki musim hujan. ”Alhamdulillah benih padi sudah mulai kami tanami dan mudah-mudahan musim hujan tidak menimbulkan banjir di areal lahan kami," harapnya.(dom)