PEKANBARU (HR)- Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia Harry Tanoesoedibjo (HT), hari ini, Rabu (18/11) dijadwalkan akan melantik pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo, Provinsi Riau, di hotel Pangeran Pekanbaru.
Deklarasi dan pelantikan di Riau merupakan daerah terakhir setelah DI Yogjakarta sebagai daerah ke-33." Kami sudah bekerja dan sudah membentuk sampai DPD Partai Perindo kabupaten/kota seluruh provinsi Riau seluruh pengurusnya sudah lengkap," ungkap Ketua DPW Partai Perindo Riau, Ahmi Septari kepada wartawan dalam keterangan persnya, Senin (16/11) di Kantor DPW Partai Perindo Jalan Arifin Achmad.
Disebutkannya, dengan lengkapnya sampai 100 persen kepengurusan ini Partai Perindo sudah siap menjadi kontestan pemilu tahun 2019.
"Sebab sesuai dengan UU Parpol harus memiliki 75 persen pengurus di setiap provinsi dan 50 persen pengurus di setiap kabupaten kota," terangnya.
Ketua BPD HIPMI Riau ini menyebutkan, sebagai partai baru Perindo bukan hanya sekedar untuk meramaikan konstalasi politik di Tanah Air khusunya Riau.
Partai Perindo hadir ingin melayani, memberikan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk lebih nyata. Karenanya, Partai perindo memiliki basis perjuangannya pada kesejahteraan rakyat. Maka, fokus kerjanya benar-benar memiliki sentuhan terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat untuk menuju Indonesia sejahtera.
"Fokus program kami memberikan bantuan, bimbingan dan pendampingan kepada UMKM untuk meningkatkan kesejahterannya. Kita juga mendirikan sekolah Enterpreneur Institute yang akan diresmikan langsung Ketua Umum DPP Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo dan juga meresmikan kantor sekretariat DPW Partai Perindo Provinsi Riau," terangnya.
Syarwan Mundur
Sementara itu, Syarwan Hamid mengundurkan diri dari Dewan Penasehat DPP Partai Perindo. Mantan Mendagri RI ini menerangkan alasannya bergabung dengan Partai Perindo dikarenakan ingin berbagi pengalaman dan ilmu dalam mengurus negara ini.
Kemudian, permasalahan mundurnya adalah masalah etika dan kesantunan Ketua Umum Partai Perindo, Hari Tanoesoedibjo (HT) bukan persoalan prinsip."Dan saya juga tidak mau kalau diangkat jadi penasehat itu hanya jadi penasehat ecek-ecek," ungkap Syarwan, Selasa (17/11) di Gedung LAM Riau Jalan Diponegoro.
Letjen (Purn) Syarwan ini juga sudah mendapat gelar kehormatan Datuk Lela Setia Negara dari LAM Riau menyebutkan, pengunduran dirinya dilakukan karena tertutupnya dialog klarifikasi masalah dengan Ketua Umum Partai Perindo.
"Saya tidak perlu lagi saya berada pada posisi dewan penasehat. Karena untuk memberikan nasehat itu harus ngomong kalau untuk bertemu saja tidak ada bagaimana bisa," beber Syarwan.
Ketika ditanyakan apakah pengunduran diri secara resmi sudah disampaikan kepada DPP Partai Perindo. Syarwan menyebutkan, dirinya sama sekali belum ada menyampaikan pengunduran diri secara resmi.
"Saya kira tidak perlu, melalui media ini disampaikan dan silahkan mereka baca koran," ujar Syarwan.
Kendati demikian, Syarwan menyebutkan, jika pengunduran dirinya sebagai penasehat partai Perindo sama sekali tidak ada hubungannya dengan kehadiran, Rabu (18/11) Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo ke Riau untuk melantik seluruh pengurus partai perindo Riau.
Ia memastikan tidak akan hadir dan bertemu dengan Harry Tanoesoedibjo karena ada keperluan lain ke luar kota."Karena besok (hari ini,red) saya mau ke Selat Panjang. Silahkan saja acara yang di sana dilaksanakan," pungkas Syarwan.(rud)