BAGANSIAPIAPI(HR)-Dinas Kehutanan Kabupaten Rokan Hilir mempunyai program pemanfaatan hutan. Program ini akan dikembangkan di Kecamatan Rimba Melintang. Wilayah ini dinilai memilki potensi yang sangat besar.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kehutanan Rohil, H Rahmatul Zamri, melalui Kabid Produksi Dinas Kehutanan Rohil, Auzar, Senin (16/11), usai membuka acara Pengembangan Hasil Hutan non Kayu Alih Teknologi Budidaya Lebah Madu di aula Kantor Camat Rimba Melitang.
"Secara nasional kebutuhan madu kita mencapai 10-15 ribu, sementara produksinya baru 3-5 ribu. Jadi peluang kita untuk memproduksinya masih sangat besar," kata Auzar.
Belasan peserta yang mengikuti ini akan diberikan pemahaman terkait budidaya lebah madu. Apalagi banyak masyarakat yang sudah memulai secara pribadi. "Tugas kita bekali dengan ilmu. Berikan pengetahuan, sehingga diharapkan bisa berhasil," katanya.
Setiap peserta akan mendapatkan kloni lebah yang didatangkan dari Kuok, Kabupaten Kampar. Peserta dibekali pengetahuan budidaya lebah madu dan diberikan baju serta masker. Tak hanya itu, peserta juga diberikan smoker alat untuk panen lebah.
Apabila berhasil, budidaya lebah madu ini bisa menambah penghasikan bagi masyarakat. Bahkan apabila ditemuni bisa mencari penghasilan utama bagai masyarakat. "Inilah potensi yang besar yang akan kita garap dengan tetap menjaga kelestarian hutan di Rokan Hilir. Tentu saja hal ini dibuat dan didukung oleh Pemkab Rohil," jelasnya.
Kecamatan Rimba Melintang memiliki potensi. Saat ini masih banyak wilayah hutan yang subur serta didominasi oleh wilayah pertanian. "Kalau petani padi biasanya gigih. Makanya sasaran kita adalah para petani yang mampu untuk mengembangkan budidaya lebah madu ini," katanya.
Kalau lebahnya menyebar, tentu saja bermanfaat untuk kenaikan produksi tanaman pertanian.
Budidaya lebah madu ini juga sangat ramah lingkungan. Peternaknya juga bisa siapa saja. Baik laki-laki maupun perempuan, tua ataupun muda.
Sehubungan dengan hal tersebut, alih teknoligi lebah madu diharapkan memberikan pemahaman. Semoga dengan kegiatan ini nantinya melahirkan petrnak lebah madu yang baik dan tangguh. "Inilah kesempatan bagi masyarakat kita. Jadi celah dan peluangnya sangat besar apabila digali dan dikembangkan dengan serius," harap Auzar.
Untuk di Riau yang sudah berhasil di daerah Kuok, Kabupaten Kampar. Rohil bertekad menyemai bahkan lebih berhasil untuk Rohil sebagai sentra penghasil lebah madu di Riau.
a
Pelatihan itu dihadiri narasumber dari Pekanbaru, juga dihadiri Camat Rimba Melintang, H Syamzani dan staf Dinas Kehutanan Rohil. Acara digelar selama 5 hari terhitung pada 16-20 November 2015.(zmi)