BENGKALIS (HR)-Sejumlah warga Bengkalis yang menjadi pelanggan PDAM mengeluhkan tidak lancarnya distribusi air bersih ke rumah-rumah mereka dalam sepekan terakhir. Padahal, dalam sepekan tersebut bisa dikatakan hujan terus turun, sehingga mustahil PDAM kesulitan air baku.
''Dalam sehari entah berapa kali mati, kadang-kadang sampai tak terisi bak kamar mandi karena belum lagi penuh air dah mati,'' ujar Yani kepada wartawan, Minggu (15/11).
Ketergantungan dirinya dan mungkin para pelanggan PDAM lainnya sangat tinggi terhadap PDAM. Lantaran, satu-satunya air bersih yang mereka harapkan hanya dari air PDAM. Kalaupun ada air hujan yang ditampung, kapasitasnya terbatas hanya satu tangki, itupun khusus untuk memasak.
''Itu sebabnya, kalau air PDAM tak lancar, kami pusing dibuatnya,'' ujarnya lagi.
Hal senada diungkapkan Nanang, salah seorang warga Desa Senggoro. Menurut dia, dengan sering matinya air PDAM, kadang-kadang dirinya sulit untuk mengambil air wudhu. “Pernah saya mau sholat malam, tau-tau air mati. Ada air di bak, dan tak memenuhi syarat un-tuk dipakai wudhu,” ujar Nanang yang terpaksa menggunakan air hujan untuk berwuduk.
Plt Direktur PDAM Bengkalis, M Yunus Zainal saat dikonfirmasi mengatakan, gangguan pada pendistribusian air bersih bukan lantaran PDAM kesulitan air baku. Namun, akibat kerusakan salah satu pompa backwash.
Pompa ini berfungsi mengalirkan air yang sudah diolah untuk dinaikkan ke tangki sebelum nantinya disalurkan ke rumah-rumah warga.
“Ada dua pompa untuk mengalirkan air yang sudah diolah ini ke tangki. Kemarin satu rusak, jadi tak seimbang antara volume air yang sudah diolah dengan air olahan yang harus dialirkan ke tangki. Itu sebabnya, terjadi ketidaklancaran saat pendistribusian ke rumah-rumah warga. Sekarang pompa sudah kita perbaiki, dan berfungsi secara normal,” ujar Yunus seraya menambahkan kalau pendistribusian baru bisa dilakukan kalau tanki sudah terisi.
Menyinggung tentang ketersediaan air baku, Yunus mengatakan, walau kondisi belum normal. Namun, sudah mengalami kenaikan dibandingkan saat musim kemarau, atau ketika hujan belum turun. Sekarang ketinggian air berada pada level 50 cm, masih jauh bila dibandingkan saat kondisi normal yaitu 2,5 meter.
“Namun demikian, perlu saya tekankan kalau volume air baku masih cukup untuk melayani kebutuhan air bersih pelanggan,” katanya.
Yunus mengatakan, dengan naiknya volume air baku di waduk PDAM Desa Wonosari, pihaknya untuk sementara ini menghentikan suplai air baku dari kanal PT Meskom Sejati. “Kita lihat situasi dan kondisi kedepan. Kalau air baku di waduk PDAM menurun lagi, tentu mau tidak mau kita akan ambil air dari kanal PT Meskom,” kata Yunus lagi.***