TELUK KUANTAN (HR)-Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kuansing cukup menakutkan masyarakat. Ini terjadi pada malam hari, dan saat memasuki sore hingga tengah malam yang alami perubahan setiap saat.
Kepala Dinas Kehutanan Pramudio Nandar Jumat (13/11) mengajak masyarakat peduli lingkungan. Kondisi ini mungkin disebabkan berkurangnya kawasan hutan, sehingga tidak bisa terbentuknya emisi gas rumah kaca.
Dampak lain berkurangnya kawasan hutan diantaranya mudahnya datangnya banjir.
"Rusaknya lingkungan sungai, sehingga tanah pada tebing mudah hanyut dan terjadi pendangkalan," katanya.
Dengan digalakan aksi penanaman, berharap bibit yang ditanam tumbuh besar dan menjadi pelindung sehingga emisi rumah kaca bisa berkurang. (rob)